Naftali Bennett Setujui Parade Nasionalis Israel di Yerusalem

Selasa, 15 Juni 2021 14:10 WIB

Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett menyampaikan pernyataan di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem 30 Mei 2021. Yonatan Sindel / Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari setelah dirinya dinyatakan PM Israel yang baru, administrasi Naftali Bennett langsung menyetujui parade nasionalis di Yerusalem. Rencananya, warga akan berkeliling sambil mengibar-ngibarkan bendera Israel di Yerusalem Timur di mana ketegangan antara negeri Bintang Daud dan Palestina belum usai.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Omer Barlev, menyatakan kepolisian sudah siap mengawal parade yang akan berlangsung Selasa ini. Ia tak membantah kemungkinan parade nasionalis tersebut bisa menyebabkan bentrokan baru dengan warga Palestina di Yerusalem.

"Upaya keras dilakukan untuk menjaga keamanan publik," ujar Barlev, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 15 Juni 2021.

Per berita ini ditulis, rute komplit untuk parade nasionalis itu belum terungkap. Meski parade itu dikatakan bakal mengelilingi Yerusalem Timur, belum ada keterangan apakah rombongan parade juga bakal melewati wilayah sensitif seperti permukiman Muslim.

Kedutaan Besar Amerika di Yerusalem mengendus potensi bentrokan apabila rombongan parade memasukkan wilayah permukiman Muslim ke rutenya. Oleh karenanya, mereka melarang seluruh staf kedutaan untuk ikut dalam kegiatan itu ataupun masuk ke wilayah kota tua di permukiman Muslim berada.

Polisi Israel berjaga saat terjadi bentrokan di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, Kamis, 6 Mei 2021. Beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran dari rumah-rumah di tanah yang diklaim oleh para pemukim Yahudi. REUTERS/Ammar Awad


"Kami melarang personil dan keluarga dari Kedutaan Besar Amerika untuk masuk ke Kota Tua karena adanya parade nasionalis Israel dan potensi demonstrasi balasan," ujar keterangan pers Kedutaan Besar Amerika.

Menanggapi kekhawatiran itu, Deputi Menteri Keamanan Dalam Negeri Yoav Segalovitz mengatakan kemungkinan rute berubah tidak tertutup. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, kata ia, 'kunjungan' ke wilayah Muslim dihindari dalam situasi-situasi sensitif.

"Hal yang kami pertimbangkan adalah apakah hal (kunjungan) tersebut adalah waktu yang tepat atau tidak di momen seperti sekarang," ujar Segalovitz.

Dalam laporan Reuters, keputusan administrasi Naftali Bennett soal rute ke Permukiman Muslim akan menentukan persepsi terhadap pemerintahan barunya. Jika Naftali Bennett menghindari rute itu, kubu mantan PM Benjamin Netanyahu berpotensi menggunakannya untuk membangun narasi bahwa pemerintahan baru takut terhadap Hamas.

Sebelum Naftali Bennett terpilih menjadi PM yang baru, Israel sempat bertempur dengan milisi Palestina, Hamas, selama 11 hari. Ratusan orang menjadi korban dalam bencana itu. Di sisi lain, pertempuran itu juga menjadi langkah drastis terakhir dari Netanyahu sebelum ia gagal membentuk pemerintahan baru.

Baca juga: Jadi PM Israel Baru, Ini Lima Hal Soal Naftali Bennettt yang Perlu Diketahui

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

2 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

3 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

7 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

8 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

10 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

11 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

13 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

16 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya