Pemerintah Minta Warga Moskow Libur Sepekan Karena Kasus Covid-19 Melonjak

Minggu, 13 Juni 2021 11:30 WIB

Seorang pegawai menggunakan pelindung wajah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 saat menunggu pelanggan di toko Dolce and Gabbana di "TsUM" Central Universal Department Store, Moskow, Rusia, 26 Maret 2020. REUTERS/Evgenia Novozhenina

TEMPO.CO, - Wali Kota Moskow mengeluarkan kebijakan sepekan tidak bekerja lantaran lonjakan kasus Covid-19 yang mencapai level tertinggi dalam enam bulan. Hal ini mulai berlaku mulai Senin besok hingga Ahad pekan depan.

“Untuk menghentikan pertumbuhan infeksi dan menyelamatkan nyawa orang, hari ini saya menandatangani dekrit yang mengatur hari tidak bekerja antara 15-19 Juni," kata Wali Kota Sergei Sobyanin pada Sabtu seperti dikutip dari Al Jazeera, Ahad, 13 Juni 2021.

Bersamaan dengan akhir pekan dan hari libur nasional pada 14 Juni, itu berarti sebagian besar pekerja di Moskow tidak akan kembali ke kantor mereka hingga 20 Juni.

Namun kebijakan ini tidak berlaku bagi pekerja di sektor esensial. Sementara untuk karyawan lainnya mereka juga tidak diwajibkan bekerja dari rumah tapi tetap menerima gaji.

Keputusan Sergei Sobyanin menandai perubahan nada bagi para pejabat di Rusia, di mana Presiden Vladimir Putin telah berulang kali bersikeras bahwa negara itu telah menangani pandemi lebih baik daripada kebanyakan.

"Selama sepekan terakhir, situasi penyebaran infeksi virus corona telah memburuk secara tajam,” kata Sobyanin di situs webnya ketika kota itu mencatat 6.701 infeksi harian, jumlah tertinggi sejak Desember tahun lalu. Dia menjelaskan ribuan tempat tidur rumah sakit telah digunakan kembali untuk pasien virus corona.

Sobyanin mengumumkan pula penutupan food court dan taman bermain sementara restoran, bar, dan klub akan dilarang melayani pelanggan antara pukul 23:00 dan 06:00.

Wali kota juga meminta pengusaha untuk memindahkan setidaknya 30 persen karyawan yang tidak divaksinasi untuk bekerja dari rumah setelah penutupan selama sepekan.

Wakil Wali Kota Moskow Anastasia Rakova mengatakan pada Sabtu bahwa 78 persen dari 14 ribu tempat tidur rumah sakit untuk pasien virus di kota itu saat ini ditempati.

“Di rumah sakit Moskow yang menangani pasien virus corona saat ini ada 498 orang yang menggunakan ventilator, itu hampir 30 persen lebih banyak dari sepekan yang lalu,” kata Rakova.

Dia menambahkan selama dua bulan terakhir telah terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pasien muda berusia antara 18 dan 35 tahun.

Awal pekan ini, Sobyanin mengatakan Moskow akan membuka beberapa rumah sakit lapangan untuk menampung masuknya pasien Covid-19.

Baca juga: Kisah Toko Sembako Usia 100 Tahun di Moskow Tutup

Sumber: AL JAZEERA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

22 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya