Koalisi Pemerintahan Baru Israel Teken Kesepakatan Sebelum Lengserkan Netanyahu

Sabtu, 12 Juni 2021 06:00 WIB

Kombinasi file foto menunjukkan Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett berbicara di Yerusalem 14 Mei 2018 dan pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid menyampaikan pidato di Tel Aviv, Israel 24 Maret 2021. [REUTERS/Ammar Awad/Amir Cohen]

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang voting untuk mengesahkan pemerintahan Israel yang baru, koalisi Lapid-Bennett meneken kesepakatan kerjasama Jumat kemarin, 11 Juni 2021. Dikutip dari kantor berita Reuters, kesepakatan tersebut menegaskan sejumlah poin yang akan dipatuhi, kedua belah pihak dalam koalisinya.

Salah satu poin yang disepakati adalah durasi periode pemerintahan. Politisi ekstrim kanan dari Partai Yamina, Naftali Bennett, disepakati menjadi Perdana Menteri Israel yang baru menggantikan Benjamin Netanyahu. Adapun lama durasi pemerintahan adalah dua tahun sebelum politisi sentris dari Partai Yesh Atid, Yair Lapid, menggantikan.

"Koalisi ini akan mengakhiri krisis politik Israel yang sudah berlangsung 2,5 tahun terakhir," ujar Bennett pada Jumat kemarin.

Selain durasi masa kepemimpinan, Lapid, Bennett dan pihak lain di koalisi mereka juga menyepakati poin-poin lain. Namun, dari beberapa poin yang mereka sepakati, tidak ada satupun yang berkaitan dengan konflik Israel-Palestina.

Berikut beberapa poin yang disepakati koalisi dengan julukan "Pemerintahan Bersatu" itu:

1. Menggenjot pembangunan infrastruktur seperti rumah sakit, kampus, dan bandara baru.

2. Meloloskan anggaran pendapatan dan belanja negara dua tahun untuk menstabilkan keuangan negara. Saat ini Israel masih menggunakan versi pro-rata dari anggaran 2019 yang diratifikasi pada pertengahan 2018.

3. Mempertahankan status quo terhadap isu-isu keagamaan dan negara dengan Partai Yamina memiliki hak veto.

4. Pengembangan rencana transportasi di Tepi Barat.

5. Memastikan kepentingan Israel di area Tepi Barat tetap terjaga. Hal itu termasuk mengalokasi US$16 miliar to meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan di kota Arab serta mengakhiri kekerasan di sana.

6. Dekriminalisasi mariyuana dan mulai meregulasi pasarnya.

Rencananya, voting di Parlemen Israel (Knesset) untuk mengesahkan pemerintahan baru bakal berlangsung pada Senin pekan depan, 14 Juni 2021. Jika koalisi Yair Lapid - Naftali Bennett agal mendapatkan suara mayoritas dari 120 suara di Knesset (Parlemen Israel), maka pemilu kelima dalam dua tahun terakhir tak terhindarkan.

Baca juga: Parlemen Israel Voting Pemerintahan Baru Pekan Depan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

2 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

3 jam lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

14 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

15 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

20 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

23 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya