Emma Coronel Aispuro, istri gembong narkoba Joaquin Guzman atau El Chapo ditahan karena telah berkonspirasi dengan suaminya untuk menjalankan perusahaan narkoba. Emma dan El Chapo menikah pada 2007. Instagram/@therealemmacoronel
TEMPO.CO, Jakarta - Istri gembong narkotika legendaris asal Meksiko, Joaquín Guzmán Loera alias El Chapo, mengaku bersalah dalam persidangan di Pengadilan Federal Amerika pada Kamis kemarin, 10 Juni 2021. Perempuan bernama Emma Coronel Aispuro itu membenarkan dirinya terlibat dalam operasi kartel narkotika Sinaloa milik suaminya.
Hadir di persidangan mengenakan jumpsuit hijau dan masker putih, Aispuro dijerat pasal berlapis. Ia didakwa telah bersekongkol untuk mendistribusikan narkotika, bersekongkol untuk mencuci uang, dan terlibat dalam pengelolaan keuangan kartel Sinaloa.
Atas aksinya bersama El Chapo tersebut, Aispuro bisa dipenjara seumur hidup dan itu untuk perkara distribusi narkotikanya saja. Kedua perkara lainnya bisa menambah hukumannya 20 tahun dan 10 tahun. Walau begitu, karena ia mengaku bersalah, hal itu bisa menjadi pertimbangan untuk meringankan hukumannya.
"Semua jelas," ujar Aispuro kepada hakim Pengadilan Federal Amerika.
Joaquin "El Chapo" Guzman.[cnn]
Di persidangan Aispuro menambahkan bahwa ia sempat membantu El Chapo kabur dari penjara Meksiko pada 2015 lalu. Ia berharap pengakuan itu bisa menjadi bahan pertimbangan juga dalam menentukan ancaman hukumannya.
Jika tidak ada halangan, vonis Aispuro akan dibaca pada 15 September nanti. Hakim mengatakan jadwal tersebut masih bersifat tentatif.
Aispuro, yang juga mantan putri kecantikan, ditangkap pada Februari lalu. Ia ditangkap atas temuan ia membantu peredaran narkotika El Chapo dari tahun 2012 hingga 2014. Salah satunya dengan mengantarkan pesan-pesan rahasia soal operasi narkotika kartel Sinaloa ke El Chapo di penjara.
El Chapo sendiri telah divonis hukuman penjara seumur hidup plus 30 tahun. Ia divonis pada Februari 2019 dalam kasus pencucian uang narkotika senilai miliaran Dollar AS oleh kartel Sinaloa. Saat ini, gembong narkotika tersebut tengah mendekam di penjara keamanan maksimum (super max) di Florence, Colorado.