Pembunuhan Satu Keluarga Muslim Kanada Bermotif Kebencian Agama

Rabu, 9 Juni 2021 09:30 WIB

Satu keluarga di Ontario, Kanada, tewas dalam sebuah penyerangan bermotif Islamophobia pada Minggu, 6 Juni 2021. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang membunuh empat anggota keluarga Muslim Kanada dengan menabrakkan truk pikapnya dimotivasi oleh kebencian, kata polisi pada Senin.

Polisi di London, Ontario, mengutip saksi, mengatakan bahwa Nathaniel Veltman yang berusia 20 tahun, menerobos trotoar dengan kendaraannya pada Ahad, menabrak lima anggota keluarga, yang berusia antara 9 hingga 74 tahun, dan kemudian pergi dengan kecepatan tinggi.

Veltman, seorang warga London yang ditangkap setelah insiden itu, telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu tuduhan percobaan pembunuhan. Dia akan kembali ke pengadilan pada hari Kamis setelah dikembalikan ke tahanan pada hari Senin.

"Ada bukti bahwa ini adalah tindakan yang direncanakan, diatur, dimotivasi oleh kebencian," kata Inspektur Detektif Paul Waight dari departemen kepolisian London, dikutip dari Reuters, 9 Juni 2021.

"Kami yakin para korban menjadi sasaran karena keyakinan Islam mereka," kata Waight.

Advertising
Advertising

Perusahaan telur Gray Ridge Eggs telah mengonfirmasi Veltman telah menjadi karyawan paruh waktu di sana selama beberapa tahun. Dia dilaporkan bekerja di bidang pengiriman.

"Perusahaan terkejut dan sedih mengetahui Senin sore bahwa Nathaniel Veltman, karyawan paruh waktu di pabrik kami di Strathroy, telah ditangkap dan didakwa," kata perusahaan dalam pernyataan, dilaporkan CTV News.

"Kami mengecam serangan kekerasan ini dan menawarkan simpati tulus kami kepada keluarga dan komunitas Muslim," kata Gray Ridge Eggs.

Rekan kerja Veltman, Tina Perry, yang mengatakan bahwa dia telah mengenal Veltman selama beberapa tahun, mengatakan kepada CTV News bahwa dia terkejut dengan kejadian itu. "Saya sangat terguncang tentang ini, saya tidak pernah berpikir dia akan melakukan sesuatu seperti itu."

Nathaniel Veltman, dari Strathroy, Ontario, Kanada, terlihat ikut serta dalam St. Clair River Run.[CTV News]

Polisi di London, 200 km barat daya Toronto, sedang berkonsultasi dengan Royal Canadian Mounted Police dan jaksa tentang kemungkinan mengajukan tuntutan terorisme, katanya.

Tersangka tidak memiliki catatan kriminal, dan tidak diketahui sebagai anggota kelompok kebencian, kata polisi. Dia ditangkap di tempat parkir mal tanpa perlawanan saat mengenakan rompi pelindung tubuh, kata polisi. Tidak ada bukti bahwa dia memiliki kaki tangan atau rekan. Tidak segera diketahui apakah tersangka telah menyewa pengacara.

Polisi belum merilis nama para korban, tetapi London Free Press mengatakan bahwa di antara yang tewas adalah Syed Afzaal, 46 tahun, istrinya, Madiha Salman, 44 tahun, dan putri mereka yang berusia 15 tahun, Yumnah Afzaal. Ibu Syed Afzaal yang berusia 74 tahun, yang namanya belum dikonfirmasi, juga meninggal. Putra mereka yang berusia 9 tahun, Faez Afzaal, berada di rumah sakit dengan luka serius namun tidak mengancam jiwa.

Keluarga tersebut berimigrasi dari Pakistan sekitar 14 tahun yang lalu, menurut laporan media.

Saksi bernama Paige Martin mengatakan truk hitam melaju cepat melewatinya dan menerobos lampu merah saat dia berjalan, dan kemudian dia tiba di tempat kejadian dan melihat kekacauan.

"Itu benar-benar seperti sesuatu yang tidak pernah ingin Anda lihat," cerita Martin.

Serangan penabrakan itu adalah kejahatan yang terburuk terhadap Muslim Kanada sejak seorang pria menembak mati enam jamaah masjid Kota Quebec pada 2017. Wali Kota London Ed Holder mengatakan itu adalah pembunuhan massal terburuk yang pernah terjadi di kotanya.

"Kami berduka untuk keluarga, tiga generasi di antaranya sekarang telah meninggal," kata Holder. "Ini adalah tindakan pembunuhan massal, dilakukan terhadap Muslim, terhadap warga London, dan berakar pada kebencian yang tak terungkapkan."

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Twitter mengatakan dia "ngeri" dengan berita itu, menambahkan bahwa Islamofobia tidak memiliki tempat di masyarakat Kanada. "Kebencian ini berbahaya dan tercela - dan itu harus dihentikan," cuitnya.

Gubernur Ontario Doug Ford mengatakan di Twitter bahwa "keadilan harus ditegakkan atas tindakan kebencian mengerikan yang telah terjadi."

Menjelang larut malam pada hari Senin, para pelayat terlihat tiba di dekat lokasi serangan, menabur bunga dan berdoa. Satu plakat berbunyi: "Kapan (kejahatan) ini berhenti? Cukup."

Penggalangan dana GoFundMe untuk mendukung anggota keluarga korban telah mengumpulkan hampir CAD$120.000 9 (Rp1,4 miliar) dalam satu jam.

Sebuah upacara peringatan telah diselenggarakan di sebuah masjid lokal pada Selasa malam untuk mengingat para korban.

"Ini adalah serangan teroris di tanah Kanada, dan harus diperlakukan seperti itu," kata Mustafa Farooq, kepala Dewan Nasional Muslim Kanada.

Baca juga: PM Kanada Sebut Pembunuhan Satu Keluarga Muslim Sebagai Serangan Teror

REUTERS | CTV

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

7 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

8 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

12 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

13 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

17 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya