AS Sebut Iran Bakal Miliki Senjata Nuklir Dalam Hitungan Minggu
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Selasa, 8 Juni 2021 20:30 WIB
TEMPO.CO, - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan Iran bakal memiliki senjata nuklir dalam beberapa pekan ke depan. Hal ini, kata dia, bisa dicegah jika Iran mau kembali mentaati perjanjian nuklir yang membatasi pengayaan uraniumnya.
“Masih belum jelas apakah Iran bersedia dan siap untuk melakukan apa yang perlu dilakukan untuk kembali patuh,” kata Menlu AS Antony Blinken dikutip dari Arab News, Selasa, 8 Juni 2021.
Menurut Blinken, program nuklir Iran hingga kini masih terus berjalan dan melanggar batas yang diatur dalam perjanjian Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015.
“Semakin lama ini berlangsung, menurut laporan publik, paling lama beberapa bulan. Dan jika ini terus berlanjut, itu akan turun menjadi hitungan minggu," ucap Blinken.
JCPOA membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi internasional. Perjanjian ini rusak sejak 2018, saat AS menarik diri dan Presiden Donald Trump menjatuhkan kembali sanksi pada Iran. Sebagai balasan Iran menolak untuk mematuhi batasan perjanjian tentang pengayaan uraniumnya.
AS dan Iran telah bicara kembali untuk memperbaiki perjanjian ini. Mereka memulai pembicaraan tidak langsung di Wina pada April untuk melihat apakah keduanya dapat patuh lagi pada JCPOA.
Pembicaraan putaran kelima berakhir pada 2 Juni dan para diplomat mengatakan putaran keenam mungkin dimulai pada Kamis. Hal ini akan menyisakan delapan hari untuk menyelamatkan kesepakatan sebelum pemilihan presiden Iran pada 18 Juni, yang diperkirakan akan membawa pemimpin baru garis keras.
Baca juga: Iran Tingkatkan Pengayaan Nuklir ke 60 Persen Karena Insiden Natanz
Sumber: ARAB NEWS