Kardinal Kanada Bela Paus Fransiskus Soal 215 Jenazah di Sekolah Katolik

Selasa, 8 Juni 2021 15:00 WIB

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan, 28 April 2021. [Vatican Media/Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kardinal Kanada, Michael Czerny, membela Paus Fransiskus soal minimnya permintaan maaf darinya terkait penemuan 215 jenazah pribumi di sekolah Katolik. Ia berkata, warga Kanada perlu memberikan kesempatan kedua pada Paus Fransiskus kerena ia benar-benar terkejut dan sedih soal temuan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, warga dan Pemerintah Kanada mengkritik Paus Fransiskus karena tidak meminta maaf secara jelas soal penemuan ratusan jenazah di Sekolah Katolik Kamloops Indian, British Columbia, Mei lalu. Menurut mereka, apa yang warga pribumi butuhkan bukan rasa sedih ataupun ajakan rekonsiliasi dari Paus Fransiskus, tetapi permintaan maaf.

"Saya berharap warga Kanada bisa memberi Paus Fransiskus kesempatan kedua karena sebenarnya apa yang ia sampaikan benar-benar tulus," ujar Czerny, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 8 Juni 2021.

Czerny melanjutkan, dirinya bisa paham kenapa warga Kanada marah atas pernyataan Paus Fransiskus. Ia berkata, ucapan Paus tidak sesuai ekspektasi atau harapan warga Kanada. Namun, kata ia, rasa penyesalan juga ada di dalam ucapan Paus Fransiskus jika diperhatikan baik-baik.



Menurut Czerny, apa yang perlu dilakukan sekarang adalah membangun jembatan antara Paus Fransiskus, Gereja Katolik, dan warga pribumi Kanada soal temuan di Kamloops. Menurutnya, hal itu akan membantu penyelesaian atas kasus tersebut.

"Meski apa yang ia ucapkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan, apa yang dia katakan bermaksud baik. Alangkah baiknya jika ucapan ia diterima."

"Saya berharap warga bisa menerima ucapannya, tidak hanya kata-katanya, tetapi juga maknanya, makna kemanusiaannya, makna spiritualnya," ujar Czerny yang merupakan satu dari dua kardinal asal Vatikan.

Jumat kemarin, PM Kanada Justin Trudeau sudah menegaskan bahwa Gereja Katolik harus bertanggung jawab atas 215 pelajar sekolah yang tewas di Kamloops. Menanggapi pernyataan Paus Fransiskus, administrasinya mengatakan hal itu masih kurang kuat dan pihaknya akan kembali menuntut permintaan maaf darinya.

Sementara itu, salah satu penyintas Kamloops, Saa Hiil Thut (72), menyatakan tidak ada satupun pihak yang dimintai pertanggungjawaban atas apa yang terjadi di sekolahnya. Mereka, kata Hiil Thut, lolos begitu saja tanpa hukuman apapun dari Gereja Katolik.

Sekolah Katolik Kamloops, yang ditutup pada 1978, memisahkan secara paksa sekitar 150 ribu anak-anak pribumi dengan keluarga mereka. Banyak yang menjadi sasaran pelecehan, pemerkosaan, dan kekurangan gizi. Hal itu terungkap dalam Truth and Reconcilliation Commission 2015 yang disebut sebagai Genosida Budaya.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Rekonsiliasi Atas Temuan Kuburan Massal Anak-anak Kanada

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

11 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

12 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

15 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

15 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

21 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

23 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

24 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya