Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus Minta Rekonsiliasi Atas Temuan Kuburan Massal Anak-anak Kanada

image-gnews
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan, 28 April 2021. [Vatican Media/Handout via REUTERS]
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan, 28 April 2021. [Vatican Media/Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus pada Ahad mengutarakan kesedihannya atas penemuan kuburan massal 215 anak-anak pribumi di bekas sekolah Katolik untuk siswa pribumi di Kanada dan menyerukan penghormatan terhadap hak dan budaya masyarakat asli.

Namun, Paus Fransiskus tidak meminta maaf secara langsung seperti yang diminta beberapa orang Kanada. Dua hari lalu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Gereja Katolik harus bertanggung jawab atas perannya dalam menjalankan banyak sekolah.

Berbicara kepada para peziarah dan turis di Lapangan Santo Petrus untuk pemberkatan mingguannya, Fransiskus mendesak para pemimpin politik dan agama Katolik Kanada untuk menjelaskan temuan itu dan mencari rekonsiliasi.

Dikutip dari Reuters, Paus Fransiskus mengatakan dia berempati kepada rakyat Kanada, yang trauma dengan berita mengejutkan itu.

Sekolah perumahan beroperasi antara tahun 1831 dan 1996 dan dijalankan oleh sejumlah denominasi Kristen atas nama pemerintah. Sebagian besar sekolah itu dijalankan oleh Gereja Katolik.

Gedung administrasi utama di Kamloops Indian Residential School terlihat di Kamloops, British Columbia, Kanada sekitar tahun 1970. [Perpustakaan dan Arsip Kanada / Handout via REUTERS]

Penemuan kuburan massal anak-anak bulan lalu di Kamloops Indian Residential School di British Columbia, yang ditutup pada 1978, telah membuka kembali luka lama dan memicu kemarahan di Kanada tentang kurangnya informasi dan akuntabilitas.

"Penemuan menyedihkan ini semakin meningkatkan pemahaman tentang rasa sakit dan penderitaan di masa lalu," kata Sri Paus.

"Saat-saat sulit ini merupakan pengingat yang kuat bagi kita semua untuk menjauhkan diri dari model penjajahan...dan berjalan berdampingan dalam dialog dan saling menghormati dalam pengakuan hak dan nilai-nilai budaya semua putra dan putri Kanada," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sistem sekolah perumahan secara paksa memisahkan sekitar 150.000 anak-anak pribumi dari keluarga mereka. Banyak yang menjadi sasaran pelecehan, pemerkosaan, dan kekurangan gizi dalam apa yang disebut Truth and Reconciliation Commission pada tahun 2015 sebagai "genosida budaya".

"Mari kita berdoa kepada Tuhan untuk jiwa semua anak yang meninggal di sekolah perumahan Kanada dan mari kita berdoa untuk keluarga dan komunitas asli Kanada yang sedih," kata Paus.

Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai Paus 17 tahun setelah sekolah terakhir ditutup, telah meminta maaf atas peran Gereja dalam kolonialisme di Amerika.

Paus Fransiskus kebanyakan memilih untuk meminta maaf secara langsung saat mengunjungi negara-negara bersangkutan dan berbicara dengan penduduk asli. Tidak ada kunjungan Paus ke Kanada yang dijadwalkan.

Ketika mengunjungi Bolivia pada tahun 2015, Paus Fransiskus meminta maaf atas dosa yang dilakukan terhadap penduduk asli Amerika atas nama Tuhan.

Baca juga: Paus Fransiskus Revisi Aturan Gereja Soal Pelecehan Seksual

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Plt Kepala Disdik DKI Dampingi Siswi SD Terjatuh Sejak di RS Hingga Pemakaman

14 jam lalu

SDN Petukangan Utara 06 Pagi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Rabu 27 September 2023. Sehari sebelumnya, satu murid di sekolah ini tewas setelah jatuh dari lantai 4. Tempo/Alifya Salsabila
Cerita Plt Kepala Disdik DKI Dampingi Siswi SD Terjatuh Sejak di RS Hingga Pemakaman

Plt Kepala Disdik DKI sempat mendampingi siswi SD terjatuh saat menjalani perawatan di RS Fatmawati.


Kasus Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Tidak Bisa Ditoleransi

1 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Kasus Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Tidak Bisa Ditoleransi

KPAI tidak mentoleransi tindak perundungan. Pihaknya meminta kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.


WHO: Larang Rokok dan Vape di Sekolah Demi Lindungi Generasi Muda

2 hari lalu

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
WHO: Larang Rokok dan Vape di Sekolah Demi Lindungi Generasi Muda

WHO menyebut generasi muda mulai mengenal produk tembakau dan nikotin sehingga penggunaan rokok elektrik meningkat.


Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

2 hari lalu

Ilustrasi kopi susu. Foto: Unsplash.com/Alberto Bogo
Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

Kopi adalah salah satu minuman dengan kandungan kafein tertinggi. Apakah anak-anak boleh minum kopi?


BAF Rayakan Hari Jadi ke-26 dengan Anak-anak Panti Asuhan

3 hari lalu

BAF bersama anak-anak panti asuhan. (Foto: BAF)
BAF Rayakan Hari Jadi ke-26 dengan Anak-anak Panti Asuhan

PT Bussan Auto Finance (BAF) merayakan hari jadinya yang ke-26 bersama anak-anak panti asuhan.


Top 3 Dunia: AS Larang Impor dari 3 Perusahaan Cina hingga Donald Trump Divonis Bersalah

3 hari lalu

Potret Mantan Presiden AS Donald Trump yang dirilis oleh Kantor Sheriff Fulton County, Atlanta, Georgia, AS, 24 Agustus 2023. Donald Trump ditangkap di Penjara Fulton County, Georgia usai menyerahkan diri ke Fulton County. Kantor Sheriff Fulton County/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: AS Larang Impor dari 3 Perusahaan Cina hingga Donald Trump Divonis Bersalah

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 September 2023 diawali oleh kabar AS batasi impor dari 3 perusahaan Cina karena pekerjakan Muslim Uighur secara paksa


Terjebak di Wahana Taman Hiburan dalam Kondisi Terbalik, Pengunjung Panik dan Muntah

4 hari lalu

Wahana Lumberjack di taman hiburan Canada's Wonderland, Toronto, Kanada (canadaswonderland.com)
Terjebak di Wahana Taman Hiburan dalam Kondisi Terbalik, Pengunjung Panik dan Muntah

Wahana di taman hiburan Canada's Wonderland tersebut ditutup dan penyelidikan sedang berlangsung.


Wali Kota Depok Larang Sebut Sumbangan Orang Tua Pungli di Sekolah Negeri

4 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris berbicara mengenai Opsi WFH usai Sidang Paripurna di DPRD Kota Depok, Jalan Boulevard GDC, kecamatan Cilodong, Depok, Jumat, 25 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Depok Larang Sebut Sumbangan Orang Tua Pungli di Sekolah Negeri

Wali Kota Depok juga minta tak ada istilah investigasi perihal praktik pungutan sumbangan orang tua di sekolah negeri di kota itu.


Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar. REUTERS/Adnan Abidi
Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

Menlu India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pihaknya bersedia untuk memeriksa bukti yang diajukan oleh Kanada soal pembunuhan tokoh Sikh


Ketua Parlemen Kanada Mundur setelah Secara Terbuka Puji Nazi

4 hari lalu

Anggota Parlemen Liberal Anthony Rota berbicara setelah terpilih kembali sebagai Ketua House of Commons di Parliament Hill di Ottawa, Ontario, Kanada 22 November 2021. REUTERS/Blair Gabl
Ketua Parlemen Kanada Mundur setelah Secara Terbuka Puji Nazi

Ketua majelis rendah House of Commons Kanada Anthony Rota mengundurkan diri, beberapa hari setelah dia secara terbuka memuji mantan tentara Nazi di Parlemen.