Boris Johnson Minta Negara G7 Rampung Vaksinasi Seluruh Dunia Per 2022

Minggu, 6 Juni 2021 16:30 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan vaksin Covid-19 di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Johnson (56 tahun) menerima dosis pertama vaksin buatan Oxford/AstraZeneca. Frank Augstein/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta seluruh anggota G7 untuk berkomitmen membantu vaksinasi COVID-19. Bahkan, Johnson yakin ketujuhnya mampu berkomitmen rampung memvaksinasi masyarakat di seluruh dunia per 2022. Dikutip dari kantor berita Reuters, Johnson berharap komitmen itu bisa dinyatakan dalam pertemuan G7 pekan depan.

"Rampung memvaksinasi seluruh dunia pada akhir 2022 bakal menjadi salah satu pencapaian terbesar peradaban manusia. Saya meminta negara G7 untuk bergabung, mengakhiri pandemi, dan berjanji tak akan membiarkannya terulang lagi," ujar Boris Johnson pada Sabtu kemarin, waktu setempat, 5 Juni 2021.

Rencananya, pertemuan G7 akan digelar selama tiga hari di Cornwall, Inggris. Para pemimpin Jerman, Prancis, Amerika, Italia, Jepang, Uni Eropa, dan Kanada bakal berada di sana. Bagi Presiden Amerika Joe Biden, event tersebut bakal menjadi kunjungan luar negeri pertamanya.

Boris Johnson memastikan bahwa kampanye vaksinasi global akan menjadi salah satu fokus utama dalam pertemuan G7. Itulah kenapa dirinya berharap ada rencana konkrit dan komitmen dari negara anggota G7 untuk menggenjot vaksinasi global.

Sebelumnya, WHO beberapa kali mengeluhkan soal kurangnya vaksin COVID-19 untuk negara-negara berkembang. Menurutnya, negara-negara besar, mengontrol mayoritas supplai vaksin COVID-19 di seluruh dunia. Alhasil, walaupun angka vaksinasi naik, hal itu tidak terjadi di negara-negara kecil yang masih bertahan dari sumbangan WHO.

Keluhan senada disampaikan oleh Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Mereka kemudian mendesak negara anggota G7 untuk tidak pelit membagikan surplus vaksin COVID-19. Selain itu, keduanya juga meminta perusahaan pengembang vaksin untuk lebih transparan dalam hal kontrak pengadaan, pendanaan, serta pengiriman. Hal itu untuk memantau ketersediaan vaksin COVID-19.

"Memperluas distribusi vaksin COVID-19 adalah kebutuhan darurat dan tanggung jawab moral. Pandemi COVID-19 tidak akan rampung sampai semua mendapatkannya, termasuk mereka yang tinggal di negara berkembang," ujar pernyataan bersama Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan Presiden World Bank David Malpass, Jumat kemarin.

Dari ketujuh anggota G7, yang sudah dipastikan bakal membantu meratakan distribusi vaksin COVID-19 adalah Amerika. Kamis kemarin, Presiden Joe Biden mengungkapkan bahwa Amerika memiliki 80 juta dosis surplus yang siap dibagikan ke negara-negara lain. Dari 80 juta dosis tersebut, 25 juta dosis akan dikirimkan bulan ini.

Baca juga: Inggris Enggan Sumbangkan Vaksin Covid-19 Sebelum Vaksinasi Semua Populasinya

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

12 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

15 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya