Kesal Panennya Dirusak, Petani Australia Pakai Cara Ekstrem Basmi Wabah Tikus

Minggu, 6 Juni 2021 15:00 WIB

Seekor tikus mati di tanah milik petani gandum Norman Moeris saat bagian dari New South Wales mengalami "wabah tikus," di Gilgandra, Australia, 30 Mei 2021. Pemerintah NSW telah menyetujui tindakan darurat untuk mengizinkan penggunaan racun tikus paling mematikan di dunia. REUTERS/Jill Gralow

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petani Australia menyingkirkan wabah tikus yang menghancurkan tanaman dan mata pencaharian di pedesaan New South Wales membunuh tikus dengan cara ekstrem.

Petani, yang hanya dikenal dengan nama Andrew, mengunggah video ke TikTok yang memperlihatkan dirinya menjatuhkan ratusan tikus dari konveyor biji-bijiannya ke dalam drum 44 galon yang terbakar, dikutip dari News.com.au, 6 Juni 2021.

Dia mengatakan tikus-tikus itu menyerang mesin auger-nya, mesin pembajak tanah, dengan memanjat ke dalamnya untuk bersarang dan mungkin memakan sisa biji-bijian, setelah digunakan untuk memompa biji-bijian ke dalam silo.

@andyj3825

##aussie ##farm ##farmer ##miceplague ##cooking ##vegan

Where You Gonna Run - Manu Crooks

Advertising
Advertising

Metode Andrew untuk menyingkirkan hewan pengerat sial itu mendapat banyak dukungan di TikTok, tetapi tidak semua orang terkesan dengan ide ekstremnya, dengan banyak orang yang mengkritik Andrew.

Satu orang mengomentari video mengatakan mereka tidak suka, tetapi menyindir cara Andrew kacau. Andrew hanya membalas "kalian yang kacau".

Seorang penonton mengatakan "ini salah" tetapi lagi-lagi Andrew kembali membalas dengan mengatakan "Anda yang salah".

Orang lain mengatakan dia pasti bisa membunuh tikus dengan "sedikit lebih manusiawi".

"Jadi menjebak mereka itu manusiawi?" Andrew menjawab.

"Mereka mati perlahan seiring waktu...menenggelamkan mereka adalah hal yang manusiawi. Beri saya cara yang manusiawi untuk membunuh mereka dan saya akan melakukannya," katanya.

Andrew mengatakan video itu telah dihapus oleh TikTok tetapi dia mengajukan banding dan TikTok memasangnya kembali.

Penonton lain mengatakan itu adalah cara brutal untuk membunuh mereka, tetapi dia mendukung petani.

"Saya pikir ada beberapa metode pemusnahan. Melakukan ini adalah demonstrasi kekejaman terhadap hewan," kata satu orang.

"Mereka tidak tahu seperti apa bro, saya harap tikus menempati rumah mereka," kata Andrew kepada pengguna lain.

@andyj3825

original sound - Andrew

Andrew mengunggah video lain sehari kemudian tikus lagi jatuh dari konveyor biji-bijian, tetapi tidak ada drum 44 galon yang terbakar di bawahnya.

Pemerintah negara bagian New South Wales awal bulan Mei menawarkan jebakan umpan gratis kepada petani untuk membasmi tikus, tetapi sejauh ini menolak seruan dari beberapa pihak untuk mengizinkan penggunaan bromadiolone, racun yang saat ini dilarang di Australia, menurut Reuters.

Beberapa petani dan pemerhati lingkungan telah memperingatkan konsekuensi penggunaan bromadiolone bisa berbahaya bagi hewan lain.

Australia timur telah dilanda wabah tikus parah yang menyebabkan kerusakan sekitar AUS$ 100 juta atau sekitar 1,1 triliun (asumsi kurs Rp 11.074) dan telah memperburuk krisis kesehatan mental di wilayah tersebut.

Beberapa petani mengaku telah rugi AUS$ 300.000 atau sekitar Rp 3,3 miliar masing-masing setelah panen mereka rusak akibat wabah tikus.

Baca juga: Wabah Tikus Serang Australia, Apa Penyebabnya?

NEWS.COM.AU | REUTERS

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

19 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya