APEC Setuju Percepat Transit Vaksin Covid-19 dan Logistik Penunjang
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 6 Juni 2021 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para menteri dari kelompok perdagangan Asia-Pasifik APEC pada Sabtu setuju untuk mempercepat transit vaksin Covid-19 dan barang-barang terkait, tetapi tidak setuju untuk menghapus tarif pada mereka.
Sebelum dimulainya pertemuan, tuan rumah Selandia Baru ingin 21 anggota APEC menyepakati pedoman praktik terbaik tentang pergerakan vaksin dan produk medis terkait lintas batas, seseorang yang akrab dengan pembicaraan itu mengatakan kepada Reuters, dikutip 6 Juni 2021.
Selandia Baru percaya bahwa kesepakatan diperlukan untuk menunjukkan bahwa APEC responsif dan relevan dengan krisis yang dihadapi dunia.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, para menteri APEC mengatakan mereka akan mempercepat aliran dan transit semua vaksin Covid-19 dan barang-barang terkait melalui pelabuhan udara, laut, dan darat.
Keputusan ini menyusul pertemuan APEC Ministers Responsible for Trade Meeting yang dipimpin Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Damien O'Connor Sabtu dini hari.
"Saat kita menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi terbesar dalam hidup kita, saya sangat berbesar hati melihat bagaimana kita bersatu untuk membuat kemajuan. Kami mewakili setengah dari PDB global dan ingin menggunakan perdagangan sebagai kekuatan untuk kebaikan," kata Damien O'Connor, dalam rilis pers yang diterima Tempo, 5 Juni 2021.
"Kami tahu tidak ada satu pun yang aman sampai semua orang aman dari COVID-19, dan kami tahu bahwa kawasan kami makmur secara ekonomi dengan menjaga pasar kami terbuka satu sama lain daripada menutup diri," kata O'Connor.
Para Menteri Perdagangan APEC sepakat untuk mempercepat pengiriman vaksin Covid-19, dan barang-barang terkait vaksin, dengan menghilangkan pembatasan perdagangan yang meningkatkan biaya vaksin dan barang-barang yang mendukungnya.
Para menteri perdagangan APEC juga sepakat menerbitkan pedoman bagi otoritas pabean masing-masing untuk memastikan pengiriman vaksin lancar melalui pelabuhan dan bandara secepat mungkin sehingga mereka tidak macet.
APEC juga sepakat menghilangkan hambatan pada layanan pengiriman dan logistik untuk mendukung perdagangan vaksin dan barang terkait vaksin.
"Sangat menggembirakan melihat para menteri perdagangan APEC bekerja sama untuk menanggapi secara praktis dan konkret terhadap pandemi COVID dan membangun kembali ekonomi kita," kata Damien O'Connor.
Menteri Negara Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor, Phil Twyford, yang mewakili Selandia Baru pada pertemuan tersebut, mengatakan APEC telah kembali ke peran tradisionalnya dalam memperjuangkan multilateralisme.
Tarif rata-rata APEC untuk vaksin tergolong rendah, yakni sekitar 0,8%, tetapi barang-barang penting lainnya dalam rantai pasokan vaksin menghadapi tarif yang lebih tinggi, menurut laporan Reuters.
Larutan alkohol, peralatan pembekuan, bahan pengemas dan penyimpanan, botol dan sumbat karet dikenakan tarif rata-rata di atas 5%, dan tarif impor bisa mencapai 30% di beberapa ekonomi APEC.
"Apa yang saya dengar dari interaksi beberapa hari ini dengan rekan-rekan menteri dari kawasan APEC secara luas adalah kesepakatan bahwa kita perlu meningkatkan akses ke vaksin, meningkatkan pasokan vaksin," kata Perwakilan Dagang AS Katherine Tai kepada sebelum pertemuan.
Para menteri APEC juga diharapkan membahas dukungan untuk penghapusan hak kekayaan intelektual (HAKI) untuk vaksin Covid-19, masalah yang saat ini sedang dalam negosiasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Baca juga: Inggris Enggan Sumbangkan Vaksin Covid-19 Sebelum Vaksinasi Semua Populasinya