APEC Setuju Percepat Transit Vaksin Covid-19 dan Logistik Penunjang

Minggu, 6 Juni 2021 07:00 WIB

Pekerja cargo melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 25 Mei 2021. Sebanyak delapan juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac kembali tiba di Indonesia, yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Para menteri dari kelompok perdagangan Asia-Pasifik APEC pada Sabtu setuju untuk mempercepat transit vaksin Covid-19 dan barang-barang terkait, tetapi tidak setuju untuk menghapus tarif pada mereka.

Sebelum dimulainya pertemuan, tuan rumah Selandia Baru ingin 21 anggota APEC menyepakati pedoman praktik terbaik tentang pergerakan vaksin dan produk medis terkait lintas batas, seseorang yang akrab dengan pembicaraan itu mengatakan kepada Reuters, dikutip 6 Juni 2021.

Selandia Baru percaya bahwa kesepakatan diperlukan untuk menunjukkan bahwa APEC responsif dan relevan dengan krisis yang dihadapi dunia.

Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, para menteri APEC mengatakan mereka akan mempercepat aliran dan transit semua vaksin Covid-19 dan barang-barang terkait melalui pelabuhan udara, laut, dan darat.

Keputusan ini menyusul pertemuan APEC Ministers Responsible for Trade Meeting yang dipimpin Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Damien O'Connor Sabtu dini hari.

Advertising
Advertising

"Saat kita menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi terbesar dalam hidup kita, saya sangat berbesar hati melihat bagaimana kita bersatu untuk membuat kemajuan. Kami mewakili setengah dari PDB global dan ingin menggunakan perdagangan sebagai kekuatan untuk kebaikan," kata Damien O'Connor, dalam rilis pers yang diterima Tempo, 5 Juni 2021.

"Kami tahu tidak ada satu pun yang aman sampai semua orang aman dari COVID-19, dan kami tahu bahwa kawasan kami makmur secara ekonomi dengan menjaga pasar kami terbuka satu sama lain daripada menutup diri," kata O'Connor.

Petugas kargo memasukkan kontainer berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca ke atas truk setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu 8 Mei 2021. Sebanyak 1,3 juta vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di Indonesia melalui jalur multilateral yakni melalui skema Covax facility dan selanjutnya akan diproses di Bio Farma, Kota Bandung. ANTARA FOTO/Fauzan

Para Menteri Perdagangan APEC sepakat untuk mempercepat pengiriman vaksin Covid-19, dan barang-barang terkait vaksin, dengan menghilangkan pembatasan perdagangan yang meningkatkan biaya vaksin dan barang-barang yang mendukungnya.

Para menteri perdagangan APEC juga sepakat menerbitkan pedoman bagi otoritas pabean masing-masing untuk memastikan pengiriman vaksin lancar melalui pelabuhan dan bandara secepat mungkin sehingga mereka tidak macet.

APEC juga sepakat menghilangkan hambatan pada layanan pengiriman dan logistik untuk mendukung perdagangan vaksin dan barang terkait vaksin.

"Sangat menggembirakan melihat para menteri perdagangan APEC bekerja sama untuk menanggapi secara praktis dan konkret terhadap pandemi COVID dan membangun kembali ekonomi kita," kata Damien O'Connor.

Menteri Negara Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor, Phil Twyford, yang mewakili Selandia Baru pada pertemuan tersebut, mengatakan APEC telah kembali ke peran tradisionalnya dalam memperjuangkan multilateralisme.

Tarif rata-rata APEC untuk vaksin tergolong rendah, yakni sekitar 0,8%, tetapi barang-barang penting lainnya dalam rantai pasokan vaksin menghadapi tarif yang lebih tinggi, menurut laporan Reuters.

Larutan alkohol, peralatan pembekuan, bahan pengemas dan penyimpanan, botol dan sumbat karet dikenakan tarif rata-rata di atas 5%, dan tarif impor bisa mencapai 30% di beberapa ekonomi APEC.

"Apa yang saya dengar dari interaksi beberapa hari ini dengan rekan-rekan menteri dari kawasan APEC secara luas adalah kesepakatan bahwa kita perlu meningkatkan akses ke vaksin, meningkatkan pasokan vaksin," kata Perwakilan Dagang AS Katherine Tai kepada sebelum pertemuan.

Para menteri APEC juga diharapkan membahas dukungan untuk penghapusan hak kekayaan intelektual (HAKI) untuk vaksin Covid-19, masalah yang saat ini sedang dalam negosiasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca juga: Inggris Enggan Sumbangkan Vaksin Covid-19 Sebelum Vaksinasi Semua Populasinya

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

10 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

6 hari lalu

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

13 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya