Pemerintah Bayangan Myanmar Tak Lagi Percaya Pada Upaya ASEAN

Sabtu, 5 Juni 2021 18:30 WIB

Zunar, kartunis Malaysia, yang mengkritik peristiwa di Myanmar lewat kartun. Foto/Zunar

TEMPO.CO, - Pemerintah tandingan Myanmar (NUG) menyatakan tidak lagi percaya pada upaya ASEAN untuk mengakhiri krisis politik di negara itu. Hal ini mereka sampaikan saat petinggi ASEAN bertemu dengan pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing di ibu kota Naypyitaw Jumat kemarin.

"Kami memiliki sedikit kepercayaan pada upaya ASEAN. Semua harapan kami hilang,” kata Moe Zaw Oo, wakil menteri luar negeri dalam pemerintahan bayangan yang dianggap makar oleh junta dikutip dari Reuters, Sabtu, 5 Juni 2021.

“Saya tidak berpikir mereka memiliki rencana yang solid untuk kredibilitas mereka,” katanya tentang ASEAN.

Advertising
Advertising

Ketua ASEAN Erywan Yusof dan Sekretaris Jenderal Lim Jock Hoi, keduanya dari Brunei Darussalam, bertemu pemimpin junta Min Aung Hlaing seperti dilaporkan Myawaddy TV, televisi yang dikelola militer.

Dikatakan pertemuan itu membahas kerja sama Myanmar dalam masalah kemanusiaan, mengadakan pemilihan setelah negara itu stabil, dan mengungkit tuduhan kecurangan yang militer alamatkan pada pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dalam pemilihan tahun lalu.

Kunjungan tersebut disebut bagian dari konsensus lima poin yang dicapai pada pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta pada akhir April, yang dihadiri oleh Min Aung Hlaing, dan dirayakan oleh ASEAN sebagai sebuah terobosan.

Belum ada kejelasan apakah pemimpin ASEAN itu bakal bertemu dengan penentang militer atau pemangku kepentingan lainnya.

Dewan Penasihat Khusus untuk Myanmar, sekelompok pakar internasional independen, mengatakan sangat penting bahwa utusan ASEAN bertemu semua pihak di negara itu, termasuk para pemimpin protes, NUG, anggota parlemen terpilih dan partai Suu Kyi.

"Kegagalan untuk bertemu dengan semua pihak terkait berisiko memberikan legitimasi kepada junta dan merusak upaya dan pengorbanan besar yang dilakukan oleh rakyat Myanmar untuk melawan upaya kekerasan dan melanggar hukum junta untuk merebut kekuasaan," katanya.

Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Minta Rohingya Ikut Bertarung Melawan Junta

Sumber: REUTERS

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

3 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya