Gara-gara Donald Trump, Facebook Akhiri Fitur Istimewa untuk Politisi?

Jumat, 4 Juni 2021 11:00 WIB

Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Facebook berencana mengakhiri kebijakan dan fitur istimewa yang selama ini mereka berikan kepada politisi. Salah satunya adalah soal moderasi. Ke depannya, postingan dari politisi tidak akan lagi bebas dari moderasi untuk menghindari penyebaran klaim atau berita yang tak akurat.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, keputusan itu diambil Facebook sebagai respon atas kasus Donald Trump. Sebagaimana diketahui, mantan Presiden Amerika tersebut kerap menggunakan media sosial untuk menggerakkan pendukungnya. Sayangnya, Trump beberapa kali menggunakan materi yang tidak akurat dan provokatif yang puncaknya menyebabkan kerusuhan di US Capitol pada Januari lalu.

Facebook sudah menghukum Trump dengan memblokir akunnya tanpa batas waktu. Namun, Dewan Pengawas Facebook, yang berperan dalam moderasi konten, meminta para pengguna biasa dan politisi mendapat perlakuan serta sanksi yang sama demi keadilan. Selain itu, mereka meminta Facebook untuk bertindak lebih cepat dan mengesampingkan nilai berita jika postingan politisi dianggap berbahaya.

"Unsur nilai berita tidak boleh dijadikan prioritas ketika keputusan segera dibutuhkan di platform untuk mencegah dampak yang lebih parah," ujar Dewan Pengawas Facebook dalm rekomendasinya, dikutip dari Reuters, Jumat, 4 Juni 2021.

Per berita ini ditulis, Facebook belum memberikan komentar lebih lanjut atas pengakhiran tersebut. Jika terealisasi, maka hal ini bakal menjadi perubahan sikap dari bos Facebook, Mark Zuckerberg.

Sebelumnnya, Zuckerberg beberapa kali berargumen bahwa tidak seharusnya Facebook memoderasi konten-konten dari politisi, apalagi jika memiliki nilai berita. Namun hal itu berujung pada berbagai politisi menyalahgunakan akun Facebooknya untuk kepentingan pribadi.

Sikap Zuckerberg itu beberapa kali diprotes karena dianggap membiarkan disinformasi atau konten-konten menyesatkan. Sialnya, ketika aksi tegas diberikan kepada Donald Trump, gantian Facebook dikritik karena dianggap memberangus kebebasan berpendapat dengan memblokir akun.

Baca juga: Halaman Blog Donald Trump Dihapus dari Situs Webnya

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

10 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

11 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

14 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

12 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

17 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

19 hari lalu

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.

Baca Selengkapnya