Chauvin: Kasus George Floyd Adalah Ketidaksengajaan yang Didasari Niat Baik

Kamis, 3 Juni 2021 18:30 WIB

Foto mugshot Derek Chauvin berbaju tahanan yang dirilis di sebuah penjara di Minneapolis, Minnesota, US. Ia ditangkap setelah terekam video menindih leher George Floyd dengan lutut hingga tidak dapat bernafas dalam sebuah penangkapan, hingga korban pingsan dan tewas setelah dirawat di rumah sakit. Department of Corrections Minnesota/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Personil Kepolisian Minneapolis yang membunuh George Floyd, Derek Chauvin, mengajukan keringanan hukuman terhadap Pengadilan Distrik Hennepin County. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, ia mengajukan hukuman percobaan untuk menggantikan ancaman hukum penjara maksimal 40 tahun yang bakal ditetapkan 25 Juni nanti.

Alasan Chauvin meminta keringanan hukuman adalah dirinya tidak memiliki niatan untuk membunuh George Floyd pada Mei tahun lalu. Via pengacaranya, Chauvin menyebut pembunuhan George Floyd adalah ketidaksengajaan yang didasari niatan baik. Apa yang ia lakukan di hari kejadian, kata Chauvin, sesuai dengan apa yang ia pelajari di akademi.

"Oleh karenanya, Chauvin meminta pengadilan untuk menimbang hal-hal di luar bukti-bukti lapangan. Hal itu mulai dari rekam jejak, latar belakang, catatan kriminal, perilaku baik, hinggga sistem yang salah di kepolisian," ujar pengacara Chauvin, Eric Nelson, Kamis, 3 Juni 2021.

Pada persidangan sebelumnya, yang berlangsung di bulan April, juri di Pengadilan Distrik Hennepin County menyatakan Chauvin bersalah atas pembunuhan George Floyd. Chauvin terbukti bersalah atas tiga dakwaan yaitu pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, serta pembunuhan tanpa niat jahat (Manslaughter).

Suasana peringatan kematian George Floyd di Brooklyn, New York, 25 Mei 2021. Ribuan warga turun ke jalan dengan menggelar aksi unjuk rasa untuk memperingati setahun kematian George Floyd. REUTERS/Jeenah Moon


Keputusan Juri mengacu pada temuan-temuan yang dipaparkan sepanjang persidangan. Beberapa di antaranya adalah Chauvin menyalahgunakan wewenangnya dan memperlakukan Floyd secara tidak manusiawi. Saking kejamnya Chauvin di lapangan, rekannya sampai memanggil ambulans untuk Floyd yang tewas karena lehernya ditindih hingga kehabisan nafas.

Meski berbuat kejam terhadap Floyd, Chauvin tidak mencoba kabur dari lokasi kejadian ketika Floyd ditemukan mati. Selama proses hukum, ia juga kooperatif. Hal tersebut, menurut Nelson, patut dipertimbangkan juga.

"Derek Chauvin telah menunjukkan sikap bahwa ia bersedia untuk menjalani hukuman percobaan," ujar Nelson yang juga meminta persidangan baru dengan keluhan persidangan sebelum rentan dipengaruhi desakan publik.

Sebagai catatan, keluarga dari George Floyd bertemu dengan Presiden Amerika Joe Biden dan Kongres Amerika pada 25 Mei lalu untuk mendesak reformasi kepolisian disegerakan.

Baca juga: Setahun Kematian George Floyd, Keluarga Desak Reformasi Kepolisian Disegerakan

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

10 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

10 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya