TEMPO.CO, Jakarta - Anggota keluarga George Floyd menemui anggota Kongres Amerika sebelum bertamu ke Gedung Putih atas undangan Presiden Joe Biden. Dalam kunjungannya ke Kongres Amerika, keluarga George Floyd mendesak mereka untuk segera menuntaskan legislasi reformasi kepolisian.
"Kita perlu segera menuntaskan hal ini," ujar Philonise Floyd, suadara dari George Floyd, usai berkunjung ke gedung Capitol, Selasa, 25 Mei 2021.
Per berita ini ditulis, rancangan reformasi kepolisian, yang dipicu kematian Floyd, masih dibahas di Senat Amerika. Ada beberapa poin penting dalam rancangan itu mulai dari pencatatan pelanggaran hukum oleh polisi, larangan profiling yang rasis, penghilangan imunitas untuk polisi, hingga skema ganti rugi atas tindakan polisi.
Salah satu negosiator penyusunan legislasi, Senator Republikan Tim Scott, mengatakan masih ada beberapa poin yang diperdebatkan. Salah satunya adalah status imunitas yang bisa diberikan kepada polisi dalam menjalankan tugasnya.
Scott berkata, Republikan mendukung imunitas dipertahankan dengan sejumlah batasan agar polisi tidak menyalahgunakan wewenang. Namun Demokrat, kata Scott, meminta imunitas dihilangkan sehingga segala tindakan kepolisian selama bertugas bisa dipertanggungjawabkan.
"Kami masih jauh dari kata selesai, namun wujud legislasi mulai terlihat," ujar Scott.
Seorang wanita memberi penghormatan pada mural George Floyd setelah putusan pengadilan terhadap mantan petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin, yang dinyatakan bersalah atas tewasnya George Floyd, di Denver, Colorado, AS, 20 April 2021. REUTERS/Kevin Mohatt
Sebelumnya, Kongres Amerika menargetkan legislasi beres pada Selasa kemarin, 25 Mei 2021. Namun, perdebatan-perdebatan yang ada membuat pembahasannya molor.
Meski legislasi masih dibahas di Kongres Amerika, 24 negara bagian telah menerapkan kebijakan untuk memastikan seluruh tindakan polisi terawasi dan terkendali. Salah satunya adalah mewajibkan polisi memakai kamera yang dipasang di badan. Selain itu, melarang pencekikan dan membuat rekam jejak kedisiplinan polisi terbuka.
Sejumlah aktivis menganggap kebijakan yang ada masih kurang untuk menangkap rasisme sistemik di Amerika, terutama oleh kepolisian. Presiden Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Warga Kulit Berwarna (NAACP) Derrick Johnson menyatakan ingin bertemu dengan anggota Kongres Amerika untuk membahas legislasi reformasi kepolisian.
"Kita memang tidak bisa mengubah segalanya dalam hitungan beberapa bulan atau setahun. Namun, harus diakui ada semangat baru di negeri ini," ujar Johnson.
George Floyd meninggal pada Mei lalu akibat kehabisan nafas. Salah satu personil Kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, menindih bagian belakang lehernya selama beberapa menit hingga Floyd menghembuskan nafas terakhirnya. Chauvin telah dijerat dengan pasal pembunuhan tak disengaja dan bakal divonis pada 25 Juni nanti.
Baca juga: Setahun Insiden George Floyd, Joe Biden Undang Keluarganya ke Gedung Putih
ISTMAN MP | REUTERS