Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Selasa, 1 Juni 2021 20:15 WIB

TEMPO.CO, - Ribuan pengungsi Rohingya yang ditempatkan di pulau terpencil di Bangladesh melakukan unjuk rasa saat pejabat dari badan pengungsi PBB (UNHCR) berkunjung ke sana. Mereka protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char yang rawan topan.

Protes yang berlangsung pada Senin kemarin melibatkan hingga 4 ribu orang. "Rohingya yang berada di sana menjadi sulit diatur saat perwakilan UNHCR mendarat (di pulau itu) dengan helikopter hari ini," kata kepala polisi setempat Alamgir Hossain kepada kantor berita AFP dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 1 Juni 2021.

Polisi mengatakan massa memecahkan kaca di gudang-gudang yang ada di sana dengan batu dan mencoba masuk ke gedung tempat para pejabat UNHCR hadir. “Tuntutan mereka adalah mereka tidak ingin tinggal di sini," tuturnya.

Advertising
Advertising

Seorang aktivis hak internasional mengatakan polisi menggunakan tongkat untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Mengutip sumber Rohingya, dia mengatakan beberapa pengunjuk rasa terluka. Polisi menolak klaim tersebut.

Seorang juru bicara polisi mengatakan, para pengunjuk rasa Rohingya yang menyerang petugas hingga melukai beberapa dari mereka. Massa juga merusak mobil di pulau itu, katanya.

UNHCR mengatakan dalam sebuah pernyataannya jika mereka prihatin mengetahui ada pengungsi yang terluka dalam peristiwa itu. Mereka menjelaskan delegasinya telah menemui pengungsi dan mendengarkan keluhan mereka. "Selanjutnya akan didiskusikan oleh delegasi dengan pihak berwenang Bangladesh," tulis pernyataan itu.

Delegasi itu akan mengunjungi kamp-kamp pengungsi Rohingya pada hari Selasa di Cox's Bazar sebelum kembali ke Dhaka untuk bertemu dengan pejabat senior pemerintah.

Sejak Desember, Bangladesh telah memindahkan 18 ribu dari 100 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhashan Char dari wilayah Cox's Bazar, di mana sekitar 850 ribu orang hidup dalam kondisi kumuh.

Baca Juga: Pemimpin Junta Kecilkan Kemungkinan Muslim Rohingya Kembali ke Myanmar

Sumber: AL JAZEERA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

18 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

5 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

24 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

26 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

29 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

36 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

42 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

44 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya