Peluncuran Peta Islam di Austria Dinilai Rentan Penyalahgunaan

Minggu, 30 Mei 2021 18:30 WIB

Petugas kepolisian berjaga-jaga saat memblokir jalanan setelah terjadinya penembakan serentak di enam lokasi berbeda di Vienna, Austria, 2 November 2020. Petugas kepolisian menjadi korban luka-luka akibat penembakan. REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, - Kelompok muslim di Austria mengecam peluncuran Peta Nasional Islam yang memuat informasi lebih dari 620 masjid, lembaga, dan pejabat serta kemungkinan koneksi mereka di luar negeri. Mereka menilai informasi di peta itu rentan disalahgunakan oleh orang-orang yang membenci Islam untuk melakukan kekerasan.

Pemuda Muslim Austria mengajukan gugatan terhadap pemerintah Kanselir Sebastian Kurz terkait peta itu. "Penerbitan semua nama, fungsi, dan alamat lembaga-lembaga muslim telah melewati batas yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok itu dikutip dari Al Jazeera, Ahad, 30 Mei 2021.

Kelompok Komunitas Agama Islam di Austria (IGGOE) memperingatkan agar tidak menstigmatisasi semua muslim yang tinggal di Austria sebagai potensi bahaya bagi masyarakat dan tatanan hukum demokratis di negara itu. "Kampanye ini memicu rasisme dan mengekspos warga muslim pada risiko keamanan besar-besaran," tambah IGGOE.

Advertising
Advertising

Menteri Integrasi Susanne Raab meluncurkan situs Peta Nasional Islam ini pada Kamis kemarin. Menurut dia, peta itu tidak ditujukan untuk mencurigai umat Islam secara umum. "Tujuannya untuk melawan ideologi politik, bukan agama," ucap dia.

Laporan serangan anti-Muslim di Austria meningkat sejak serangan mematikan di Wina November lalu.

Peta tersebut telah meningkatkan ketegangan antara Partai Rakyat Austria yang konservatif di Kurz dan mitra koalisinya, Partai Hijau.

Juru bicara Partai Hijau Austria untuk integrasi dan keragaman Faika El-Nagashi menulis di Twitter pada Kamis bahwa tidak ada anggota partai yang terlibat di dalamnya atau diberitahu sebelumnya. Dia menambahkan proyek tersebut bertentangan dengan kebijakan integrasi dan dialog yang seharusnya terlihat.

Baca juga: Cegah Teror, Austria Wajibkan Pendataan Para Imam

Sumber: AL JAZEERA

Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

4 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

7 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

10 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

11 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

11 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya