Rusia Beri Belarus Pinjaman Rp7 Triliun untuk Hadapi Sanksi Pembajakan Ryanair

Minggu, 30 Mei 2021 15:00 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia memperkuat hubungannya dengan Belarus yang terancam sanksi Uni Eropa dan Amerika. Dikutip dari kantor berita Reuters, Rusia telah menyetujui pinjaman kedua senilai US$500 juta (Rp7 triliun) untuk membantu Belarus bertahan dari dampak sanksi pembajakan Ryanair Ahad lalu.

Adapun US$500 juta itu masuk dalam total pinjaman US$1,5 miliar yang dijanjikan oleh Kremlin. Pinjaman pertama diberikan Rusia pada Oktober tahun lalu untuk membantu Belarus bertahan dari kisruh manipulasi pemilu yang memenangkan Alexander Lukashenko.

"Pinjaman akan diterima Belarus sebelum akhir Juni," menurut pernyataan Pemerintah Rusia, Ahad, 30 Mei 2021.

Selain mengkonfirmasi pinjaman, Pemerintah Rusia juga mengkonfirmasi adanya pembicaraan soal status tahanan warga mereka, Sofia Sapega. Sapega adalah kekasih dari jurnalis oposisi Belarus, Roman Protasevich. Ketika Protasevich ditahan oleh Belarus usai pembajakan Ryanair, Sapega juga termasuk dalam rombongannya.

Pemerintah Rusia berkata, mereka meminta perkembangan terbaru soal status Sapega yang ternyata juga memiliki izin tinggal permanen di Belarus. Hal itu diperlukan untuk menentukan sikap perihal kasus hukumnya. Sapega dituduh pemerintah Belarus ikut mengorganisir gerakan perlawanan terhadap pemerintah serta menyebarkan data pribadi pejabat pemerintah.

Pesawat Ryanair. REUTERS/Phil Noble


Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko bertemu pada Sabtu kemarin. Dalam pertemuan itu, salah satu hal yang mereka bahas adalah soal pembajakan Ryanair. Putin beranggapan reaksi negara-negara Barat terlalu emosional ketika mengancam akan menghukum Belarus dengan Sanksi.

Insiden pembajakan Ryanair itu sendiri terjadi pada Ahad pekan lalu ketika Pemerintah Belarus mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat yang membawa Protasevich dan sAPEGA. Pemerintah Belarus menggunakan alasan bom di pesawat untuk memaksa pilot Ryanair mendaratkan pesawat di Minsk.

Protasevich bersama kekasihnya langsung ditangkap begitu pesawat mendarat di Minsk. Protasevich sendiri dikabarkan sudah panik ketika mendapati jet tempur MIG-29 tiba-tiba muncul di dekat pesawat yang ia tumpangi. Di momen itu, Protasevich menyadari dirinya akan ditahan, paling buruk dihukum mati, atas perlawanannya terhadap Pemerintah Belarus.

Merespon hal tersebut, Uni Eropa dan Amerika mulai menyiapkan sanksi untuk Belarus. Uni Eropa dikabarkan hendak menyasar sektor-sektor bisnis yang menyokong Pemerintah Belarus. Sementara itu, Amerika menyasar pejabat-pejabat Belarus yang terlibat dalam insiden pembajakan pesawat Ryanair.

Baca juga: Rusia Tawarkan Belarus Bantuan Soal Insiden Pembajakan Pesawat Ryanair

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

22 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

6 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya