Orang-orang Kuba Melepas Penat Covid-19 dengan Bermain Burung Merpati

Sabtu, 29 Mei 2021 08:00 WIB

Pemilik merpati Freddy Moreno bermain dengan merpatinya di balkon rumahnya di Havana, Kuba, 25 Mei 2021. [REUTERS / Alexandre Meneghini]

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang ibu kota Kuba melepas penat dari pandemi Covid-19 dengan memelihara burung merpati.

Dari sebuah bangunan yang menghadap ke tepi pantai Malecon yang ikonis di Havana, pemilik burung merpati keluar dari jendela, mengamati dengan saksama burung abu-abunya terbang.

Karena sebagian besar tinggal di dalam rumah sejak wabah Covid-19 terburuk melanda pada Maret tahun lalu, orang Kuba semakin membiakkan merpati sebagai bentuk pelarian.

"Anda tidak bisa meninggalkan rumah", kata Pedro Marrero, ketua Seductive Pigeon Promotion Club, sekelompok orang yang mencintai burung merpati dan memelihara mereka sebagai hobi.

"Kami dikunci di dalam. Semuanya dibatasi dan kami memiliki satu tempat untuk melarikan diri, yaitu atap. Kami naik ke atap, kami memiliki hewan dan kami bersenang-senang di sana," katanya, dilansir dari Reuters, 28 Mei 2021.

Advertising
Advertising

Pemilik merpati Yonisbel Santana (kiri) dan Yosbany De La Rosa menyaksikan dari atap mereka beberapa merpati terbang di atas Havana, Kuba, 18 Mei 2021. [REUTERS / Alexandre Meneghini]

Marrero, 53 tahun, mengatakan hal itu membuatnya rileks untuk menangkap dan melatih merpati miliknya di atap rumahnya di Havana, di mana dia dapat melepaskan diri dari tekanan pandemi dan menikmati burung-burungnya terbang dengan anggun.

Undang-Undang Kesejahteraan Hewan yang baru disahkan menyatakan tidak ada batasan untuk membiakkan burung selama persyaratan higienis, sanitasi, dan kesejahteraan yang dibutuhkan spesies tersebut terpenuhi, menurut Kementerian Pertanian Kuba.

Burung merpati juga dijual di pasar dan digunakan dalam upacara Santeria. Para pendeta dari agama Afro-Kuba yang dipenuhi ritual mengatakan merpati sangat diminati oleh klien mereka.

Pemilik merpati Yonisbel Santana berpose untuk foto di atap rumahnya di Havana, Kuba, 18 Mei 2021. [REUTERS / Alexandre Meneghini]

Terlepas dari batasan kesehatan dan keselamatan, Kuba telah melihat peningkatan kasus Covid-19 ketika pemerintah membuka perbatasannya. Sejauh ini di bulan Mei, 29.006 orang dilaporkan mengidap Covid-19 dengan rata-rata 1.160 orang dirawat di rumah sakit setiap hari dan 258 kematian, naik dari 229 kematian pada bulan April, menurut angka resmi.

Di atas atap, peternak merpati mendapatkan sensasi dari menyaksikan peliharaan mereka berkejaran di udara untuk menangkap mangsa.

"Untuk melihat merpati Anda bersaing dengan merpati tetangga lainnya, sehingga dapat membawa mangsa ke rumah Anda...itulah pengalaman terbesar yang dapat dimiliki oleh pemilik merpati," kata pehobi burung merpati berusia 35 tahun bernama Leonisbel Santana.

Baca juga: Fantastis, Merpati Balap Asal Belgia Laku Rp 25 Miliar dalam Lelang

REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

21 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya