Orang-orang Kuba Melepas Penat Covid-19 dengan Bermain Burung Merpati
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 29 Mei 2021 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang ibu kota Kuba melepas penat dari pandemi Covid-19 dengan memelihara burung merpati.
Dari sebuah bangunan yang menghadap ke tepi pantai Malecon yang ikonis di Havana, pemilik burung merpati keluar dari jendela, mengamati dengan saksama burung abu-abunya terbang.
Karena sebagian besar tinggal di dalam rumah sejak wabah Covid-19 terburuk melanda pada Maret tahun lalu, orang Kuba semakin membiakkan merpati sebagai bentuk pelarian.
"Anda tidak bisa meninggalkan rumah", kata Pedro Marrero, ketua Seductive Pigeon Promotion Club, sekelompok orang yang mencintai burung merpati dan memelihara mereka sebagai hobi.
"Kami dikunci di dalam. Semuanya dibatasi dan kami memiliki satu tempat untuk melarikan diri, yaitu atap. Kami naik ke atap, kami memiliki hewan dan kami bersenang-senang di sana," katanya, dilansir dari Reuters, 28 Mei 2021.
Marrero, 53 tahun, mengatakan hal itu membuatnya rileks untuk menangkap dan melatih merpati miliknya di atap rumahnya di Havana, di mana dia dapat melepaskan diri dari tekanan pandemi dan menikmati burung-burungnya terbang dengan anggun.
Undang-Undang Kesejahteraan Hewan yang baru disahkan menyatakan tidak ada batasan untuk membiakkan burung selama persyaratan higienis, sanitasi, dan kesejahteraan yang dibutuhkan spesies tersebut terpenuhi, menurut Kementerian Pertanian Kuba.
Burung merpati juga dijual di pasar dan digunakan dalam upacara Santeria. Para pendeta dari agama Afro-Kuba yang dipenuhi ritual mengatakan merpati sangat diminati oleh klien mereka.
Terlepas dari batasan kesehatan dan keselamatan, Kuba telah melihat peningkatan kasus Covid-19 ketika pemerintah membuka perbatasannya. Sejauh ini di bulan Mei, 29.006 orang dilaporkan mengidap Covid-19 dengan rata-rata 1.160 orang dirawat di rumah sakit setiap hari dan 258 kematian, naik dari 229 kematian pada bulan April, menurut angka resmi.
Di atas atap, peternak merpati mendapatkan sensasi dari menyaksikan peliharaan mereka berkejaran di udara untuk menangkap mangsa.
"Untuk melihat merpati Anda bersaing dengan merpati tetangga lainnya, sehingga dapat membawa mangsa ke rumah Anda...itulah pengalaman terbesar yang dapat dimiliki oleh pemilik merpati," kata pehobi burung merpati berusia 35 tahun bernama Leonisbel Santana.
Baca juga: Fantastis, Merpati Balap Asal Belgia Laku Rp 25 Miliar dalam Lelang
REUTERS