Joe Biden Dikabarkan Ajukan Anggaran Pertahanan Rp 10.223 T

Jumat, 28 Mei 2021 12:30 WIB

Amerika sebagai negara adidaya, selalu membutuhkan peralatan khusus bagi angkatan bersenjatanya, RAIDER diciptakan untuk tugas tersebut. Melihat konfigurasi rotor yang saling tumpuk, bukanlah ide pertama di dunia. Rusia menelurkan beberapa heli dengan bentuk serupa, KAMOV dan HELIX. Hadirnya RAIDER diharapkan membuat terobosan dalam perkembangan teknologi militer. army-technology.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sumber yang faham soal anggaran pertahanan Amerika Serikat menyebut anggaran pertahanan yang disorongkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebesar USD 715 miliar (Rp 10.223 triliun) akan digunakan untuk membantu modernisasi senjata nuklir. Anggaran pertahanan itu, juga untuk membantu Negeri Abang Sam mengembangkan kemampuan tempurnya.

Rencananya, anggaran pengeluaran bidang pertahanan Amerika Serikat akan dikirimkan ke Kongres pada Jumat, 28 Mei 2021, waktu setempat. Anggaran itu diantaranya juga untuk investasi pada bidang kesiapan pasukan, ruang angkasa, Inisiatif Pencegahan Pasifik untuk melawan Cina yang membangun kemampuan militernya di kawasan.

Personel militer Amerika Serikat menurunkan kontainer berisi mesin pesawat dan peralatan lainnya dari pesawat US Air Force di Bandara Internasional Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, 4 April 2017. ANTARA/Ampelsa

Anggaran itu juga untuk mendanai teknologi senjata nuklir, membeli sejumlah kapal laut, pesawat terbang dan membayar biaya perawatan serta gaji. Ada sekitar USD 38 miliar anggaran tambahan yang akan dialokasikan untuk program-program terkait investigasi FBI.

Anggaran USD 715 miliar juga untuk mendanai pengembangan dan uji coba senjata hipersonik dan sistem senjata next generation mengingat militer Amerika Serikat ingin membangun kemampuannya dalam menghadapi Rusia dan Cina.

Advertising
Advertising

Anggaran pertahanan yang disorongkan Presiden Biden, termasuk militer Amerika Serikat, seperti biasa akan dibahas di Kongres, yang akan memutuskan bagaimana anggaran itu dipergunakan.

Program Inisiatif Pencegahan Pasifik dibentuk untuk menghadapi Cina yang berfokus pada kompetisi di Indo-Pasifik. Program ini juga ditujukan untuk mendorong kesiapan Amerika Serikat di kawasan dengan mendanai radar, satelit dan sistem rudal.

Sumber mengatakan untuk mendanai itu semua, Pentagon sedang berusaha menjual beberapa peralatannya yang sudah tua dengan biaya perawatan sangat mahal. Diantaranya empat kapal laut Littoral Combat dan beberapa jet tempur A-10, yang bisa memberikan bantuan udara ke pasukan di darat. Ada pula beberapa pesawat pengisian bahan bakar di udara KC-10 dan KC-135

Baca juga: Bipartisan Kecewa dengan Anggaran Belanja Militer Rp 10 Ribu Triliun Joe Biden

Sumber: Reuters

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya