Uni Eropa Dukung Jepang Tetap Gelar Olimpiade Tokyo, Janjikan 100 Juta Vaksin

Kamis, 27 Mei 2021 19:45 WIB

Jembatan Pelangi dan Menara Tokyo bercahaya dengan warna Olimpiade untuk memperingati hitung mundur Olimpiade Tokyo. (Reutes/Issei Kato)

TEMPO.CO, Jakarta - Pro kontra penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2021 kian ramai. Di saat dokter dan sponsor tidak menyarankan olimpiade digelar, Tokyo mendapat dukungan dari Uni Eropa.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Uni Eropa menyakini Tokyo masih bisa menggelar olimpiade dengan aman dan nyaman. Uni Eropa pun menjamin bakal memberikan bantuan dengan memproduksi vaksin untuk Jepang.

"Kami mendukung pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo secara aman dan nyaman pada musim panas ini. Ini adalah simbol persatuan global dalam mengalahkan COVID-19," ujar Uni Eropa dalam pernyataan sikapnya, Kamis, 27 Mei 2021.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menambahkan bahwa Uni Eropa telah menyetujui ekspor 100 juta dosis vaksin COVID-19 untuk Jepang. Dengan jumlah tersebut, ia menyakini 40 persen penduduk Jepang sudah bisa divaksin.

"Kami sangat menantikan pelaksanaan Olimpiade Tokyo," ujar Ursula von der Leyen yang menambahkan bahwa pengiriman vaksin COVID-19 adalah dukungan terhadap pelaksanaan olimpiade yang aman.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menghadiri konferensi pers terkait dialog perdagangan pasca-Brexit di Brussel, Belgia, pada 24 Desember 2020. Kredit: Xinhua/Zheng Huansong


Per berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki 725 ribu kasus dan 12 ribu kematian akibat COVID-19. Beberapa bulan terakhir, pertumbuhan kasus di Jepang kerap naik turun dengan angka tertinggi dicatat pada 9 Mei lalu, 7766 kasus per hari. Angka terbaru, jumlah kasus bertambah 3.600.

Pertambahan kasus yang masih tinggi itu tidak diimbangi dengan kampanye vaksinasi yang gencar. Dari total populasi Jepang (126 juta), hanya 5 persen di antaranya yang sudah divaksin. Pemerintah Jepang berjanji vaksinasi akan mulai digencarkan pada 1 Juni nanti walau rencana lengkapnya belum disampaikan ke publik.

Masih rendahnya vaksinasi membuat sejumlah pihak di Jepang was-was. Salah satu sponsor Olimpiade Tokyo, Asahi Shimbun, misalnya sudah menyampaikan pesan ke PM Jepang Yoshihide Suga untuk memikirkan lagi pelaksanaan olimpiade.

Contoh lain, Serikat Dokter Jepang memperingatkan bahwa pelaksanaan Olimpiade Tokyo bisa membawa masuk varian-varian baru COVID-19. Sebab, bakal ada ribuan pengunjung masuk dari berbagai negara. Mereka khawatir bakal muncul "varian olimpiade" saat pelaksanaan event internasional itu.

Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto memilih optimistis. Ia berkata, segala bukti yang ada sejauh ini menunjukkan Jepang sudah siap untuk menggelar Olimpiade Tokyo. "Hanya ada satu pelatih yang positif dari tes terhadap 7000 pendatang dari 50 negara dalam empat kesepakatan berbeda," ujar Hashimoto.

Baca juga: Kepala Serikat Dokter Jepang: Olimpiade Tokyo Bisa Munculkan Varian Baru Virus

ISTMAN MP | REUTERS



Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

9 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

10 jam lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

11 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

13 jam lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

14 jam lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

14 jam lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya