Kecelakaan LRT Malaysia Akibat Masinis Salah Ambil Jalur
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Selasa, 25 Mei 2021 21:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab kecelakaan kereta LRT (Light Rapid Transit) di Malaysia pada Senin kemarin telah ditemukan. Menurut keterangan Menteri Perhubungan Malaysia Wee Ka Siong, kecelakaan disebabkan kelalaian masinis yang mengendalikan kereta ke arah yang salah.
"Investigasi awal mengindikasikan kecelakaan dipicu kelalaian masinis yang mengendalikan kereta TR40 ke arah yang salah. Seharusnya ia melaju ke arah selatan menuju Dang Wangi, tetapi malah ke utara. Hal itu menyebabkan tabrakan antara kereta TR40 dan TR81," ujar Wee Ka Siong, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 25 Mei 2021.
Wee Ka Siong melanjutkan bahwa kecelakaan bermula dari perintah untuk membawa kereta TR40 ke Dang Wangi pada Senin petang. Ia berkata, kereta TR40 mengalami kerusakan di stasiun Kampung Baru karena gagal beroperasi secara otomatis. Itulah kenapa, kata ia, tidak ada penumpang di kereta TR40.
Perintah ke Dang Wangi datang langsung dari pusat kendali operasi LRT menurut Wee Ka Siong. Namun, ketika masinis seharusnya berjalan ke sana, ia malah mengambil arah sebaliknya. Hal terakhir yang diketahui pusat kendali, kereta TR40 sudah menabrak TR81, yang membawa 213 penumpang, pada pukul 20.33 waktu setempat.
Wee Ka Siong mengatakan, investigasi akan berlanjut. Satuan tugas, kata ia, telah dibentuk dan mereka diminta untuk memaparkan segala temuan ke Kementerian Perhubungan dalam dua pekan. Perihal operasional LRT di jalur terjadinya kecelakaan, Wee Ka Siong berjanji segalanya kembali normal dalam tiga hari.
"Untuk kerugian akibat kecelakaan, masih terlalu awal untuk membuat estimasi karena otoritas masih fokus membersihkan dan memperbaiki jalur kereta," ujarnya.
Secara terpisah operator LRT Kelana Jaya Line, Prasarana Malaysia, mengatakan seluruh penumpang TR81 terdampak kecelakaan. Mereka mengalami luka-luka dengan 64 di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
"Dari 64 orang, enam dalam kondisi kritis. Tiga dari enam orang itu membutuhkan alat bantu nafas," ujar pernyataan pers perihal kecelakaan LRT Malaysia terparah dalam 23 tahun operasionalnya.
Baca juga: PM Malaysia Minta Investigasi Penuh Kecelakaan LRT
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA