Kelompok G7 Sepakat Hentikan Pendanaan Batu Bara untuk Atasi Perubahan Iklim

Sabtu, 22 Mei 2021 10:30 WIB

Asap dan uap mengepul dari Pembangkit Listrik Belchatow, pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Eropa, dekat Belchatow, Polandia, 28 November 2018. [REUTERS / Kacper Pempel]

TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh negara maju yang tergabung dalam kelompok G7 pada hari Jumat sepakat untuk menghentikan pendanaan internasional proyek batu bara yang mengeluarkan emisi karbon pada akhir tahun ini, termasuk penghentian dukungan untuk semua bahan bakar fosil, untuk memenuhi target perubahan iklim yang telah disepakati secara global.

Menghentikan pendanaan bahan bakar fosil dipandang sebagai langkah besar yang dapat dilakukan dunia untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius di atas masa pra-industri, yang menurut para ilmuwan akan menghindari dampak perubahan iklim yang paling merusak.

Dengan mendorong Jepang untuk mengakhiri pembiayaan internasional proyek batu bara dalam jangka waktu dekat akan mendorong negara-negara lain seperti Cina, yang masih mendukung batu bara, semakin terisolasi dan dapat menghadapi lebih banyak tekanan untuk menghentikan penggunaannya.

Dikutip dari Reuters, 22 Mei 2021, dalam komunike negara-negara kelompok G7: Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang, ditambah Uni Eropa, mengatakan investasi internasional dalam batu bara yang tidak mereda harus dihentikan sekarang.

"(Kami) berkomitmen untuk mengambil langkah konkret menuju akhir mutlak untuk dukungan langsung baru pemerintah untuk pembangkit listrik tenaga batu bara termal internasional yang tak henti-hentinya pada akhir tahun 2021, termasuk melalui Official Development Assistance, pembiayaan ekspor, investasi, dan dukungan promosi keuangan dan perdagangan."

Advertising
Advertising

Batu bara dianggap tidak terkendali ketika dibakar untuk pembangkit listrik atau panas tanpa menggunakan teknologi untuk menangkap emisi yang dihasilkan, sebuah sistem yang belum banyak digunakan dalam pembangkit listrik.

Sejumlah pekerja menggunakan sapu saat membesihkan jalanan yang diselimuti asap di Greater Noida, India, 10 November 2017. Polusi udara di kota tersebut bahkan sudah 10 kali lebih parah dari yang pernah terjadi di Beijing. AP

Alok Sharma, presiden KTT iklim COP26, telah menjadikan penghentian pembiayaan batu bara internasional sebagai prioritas untuk membantu mengakhiri ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil, menyerukan agar KTT PBB pada November menjadi salah satu konferensi yang menghilangkan batu bara.

Dia meminta Cina untuk menetapkan kebijakan jangka pendek yang kemudian akan membantu mencapai target jangka panjang, dan seluruh sistem Cina perlu memenuhi apa yang telah ditetapkan oleh Presiden Xi Jinping sebagai tujuan kebijakannya.

Negara-negara G7 juga setuju untuk bekerja dengan mitra global lainnya untuk mempercepat penyebaran kendaraan tanpa emisi, melakukan dekarbonisasi sektor tenaga listrik pada tahun 2030-an, dan menghindari pembiayaan bahan bakar fosil internasional, meskipun tidak ada tanggal spesifik yang diberikan untuk targetnya.

Mereka menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Perjanjian Iklim Paris 2015 yang bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu sedekat mungkin hingga 1,5 derajat Celcius di atas masa pra-industri dan pada tujuan pendanaan iklim negara maju untuk memobilisasi US$ 100 miliar (Rp 1.436 triliun) setiap tahun pada tahun 2020 hingga 2025.

Utusan iklim AS John Kerry mendesak negara-negara di Kelompok G20 ekonomi terbesar dunia untuk menyesuaikan langkah-langkah tersebut.

Namun beberapa kelompok aktivis lingkungan mengatakan, meski mereka menyambut baik langkah tersebut, kelompok G7 perlu menetapkan jadwal yang lebih ketat.

"Terlalu banyak dari janji ini tetap tidak jelas ketika kami membutuhkannya secara spesifik dan menetapkan tindakan yang terjadwal," kata Rebecca Newsom, kepala politik di Greenpeace Inggris.

Dalam laporan awal pekan ini, Badan Energi Internasional (IEA) membuat peringatan paling kerasnya, mengatakan investor seharusnya tidak mendanai proyek pasokan minyak, gas, dan batu bara baru jika dunia ingin mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad.

Jumlah negara yang berjanji untuk mencapai nol bersih telah bertambah, tetapi bahkan jika komitmen perubahan iklim mereka tercapai sepenuhnya, masih akan ada 22 miliar ton karbon dioksida di seluruh dunia pada tahun 2050 yang akan menyebabkan kenaikan suhu sekitar 2,1C pada tahun 2100, IEA mengatakan dalam laporan "Net Zero by 2050".

Baca juga: 7 Negara Eropa Mau Hentikan Pembiayaan Ekspor Bahan Bakar Fosil

REUTERS

Berita terkait

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

22 jam lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

1 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

4 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

6 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

8 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

13 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya