WHO Khawatir Sistem Kesehatan Gaza Kelimpungan Pasca Gencatan Senjata

Sabtu, 22 Mei 2021 08:00 WIB

Warga Palestina duduk di atas puing-puing rumah mereka yang hancur akibat serangan militer Israel di Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2021. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak adanya pengiriman bantuan medis dan akses ke Gaza, Palestina sesegera mungkin. Sebab, meski gencatan senjata telah dicapai, agresi Israel selama 11 hari terakhir meninggalkan dampak yang bisa membuat sistem kesehatan di Gaza kelimpungan.

Salah satu dampak tersebut adalah hancurnya sejumlah fasilitas vital seperti rumah sakit. Menurut data WHO, setidaknya ada 30 fasilitas kesehatan di Gaza yang rusak dan hal itu diperburuk hancurnya jalanan yang membuat ambulans sulit beroperasi.

"Serangan Israel menyebabkan 8.538 orang cedera dan 257 kematian. Hal itu berpotensi menyebabkan fasilitas kesehatan kelimpungan," ujar juru bicara WHO, Margaret Harris, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 22 Mei 2021.

Harris berkata, ada banyak bantuan yang harus dikirimkan. Hal yang harus diprioritaskan, kata ia, adalah bantuan tenaga dan perlengkapan medis ke jalur Gaza. Ia berkata, ketersediaan obat-obatan di Gaza telah habis nyaris separuhnya akibat pertempuran Israel - Palestina.

Warga Palestina berkumpul setelah kembali ke rumah mereka yang dihancurkan oleh serangan Israel dalam kekerasan lintas batas baru-baru ini antara militan Palestina dan Israel, menyusul gencatan senjata Israel-Hamas, di Gaza 21 Mei 2021. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa


Selain pengiriman tenaga dan perlengkapan medis, Harris mengatakan koridor humanitarian atau zona demiliterisasi harus segera dibentuk. Hal itu untuk mempermudah distribusi bantuan medis.

"Tantangan utama kami adalah penutupan jalur bantuan kemanusiaan. Kami membutuhkan akses untuk memasukkan bantuan medis," ujar Harris, menyinggung penutupan perbatasan di Gaza.

Direktur WHO untuk Operasi di Gaza, Matthias Schmale, menambahkan bahwa faktor pandemi COVID-19 juga tak bisa dikesampingkan. Ia khawatir kerusakan yang disebabkan agresi Israel membuat angka kasus COVID-19 di Gaza meningkat.

Menurut data WorldOMeter, Palestina tercatat memiliki 304 ribu kasus dan 3.452 kematian akibat COVID-19.

"Kerusakan pada laboratorium utama di Palestina telah menghentikan test COVID-19 dan ada resiko besar penularan," ujar Schmale soal potensi masalah yang bisa terjadi di Gaza.

Baca juga: Gencatan Senjata, Hamas Sampaikan Tuntutan

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

4 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

5 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

9 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

10 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

12 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

13 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

15 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

18 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya