Israel dan Hamas Sepakati Genjatan Senjata

Reporter

Terjemahan

Jumat, 21 Mei 2021 05:01 WIB

Warga Palestina memeriksa puing-puing hunian yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 14 Mei 2021. Pertempuran antara Hamas dan Israel mengakibatkan sedikitnya 122 warga Palestina dan sembilan warga Israel tewas, menurut data resmi Palestina dan Israel. Xinhua/Yasser Qudih

TEMPO.CO, Jakarta - Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata setelah 11 hari pertempuran yang menewaskan 232 warga Palestina di Gaza dan 12 orang di pihak Israel.

Kabinet Keamanan Israel pada Kamis, 20 Mei 2021 atau waktu setempat mengatakan memilih dengan suara bulat mendukung gencatan senjata Gaza dengan status "timbal balik dan tanpa syarat" yang diusulkan oleh mediator Mesir. Meski demikian realisasi dari genjatan senjata tersebut tidak disebutkan secara pasti.

Hamas dan kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) mengkonfirmasi gencatan senjata dan menyatakan akan dimulai pada pukul 2 pagi, Jumat ini atau waktu setempat.

Perkembangan itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas aksi saling serang yang memicu banyak korban. Selain itu, sebelumnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menekan eskalasi serta upaya tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar, dan PBB.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah memerintahkan dua delegasi keamanan ke Israel dan wilayah Palestina untuk bekerja untuk menegakkan gencatan senjata.

Advertising
Advertising

Gencatan senjata akan mengakhiri beberapa pertempuran paling sengit sejak 2014. Dampak dari peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan luas di Gaza dan menghentikan sebagian besar kehidupan sehari-hari di Israel.

Anggota biro hubungan Arab dan Islam Hamas Ali Barakeh mengatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan kekalahan bagi Netanyahu dan "kemenangan bagi rakyat Palestina."

Sebelumnya pada hari Kamis, Israel telah melanjutkan serangan di Jalur Gaza. Di sisi lain, Hamas dan koalisi PIJ telah melanjutkan serangan roket setelah jeda delapan jam.

Sejak kekerasan meletus, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, telah tewas dan lebih dari 1.900 orang terluka dalam pemboman udara. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang di Gaza namun tanpa memberikan bukti.

Sedangkan Hamas dan PIJ mengatakan setidaknya 20 pejuang mereka telah tewas. Sementara di sisi Israel disebut-sebut jumlah korban tewas mencapai 12 orang dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket.

Baca juga: Politikus Partai Demokrat Ingin Memblokade Penjualan Senjata ke Israel

AL JAZEERA

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

2 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

3 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

4 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

4 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

5 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

6 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

6 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya