5 Negara yang Kerap Menjual Senjata ke Israel
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Rabu, 19 Mei 2021 10:30 WIB
TEMPO.CO, - Setidaknya 218 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak Israel memborbardir daerah itu pada Senin pekan lalu. Sekitar 1.500 warga Palestina terluka. Dua belas orang di Israel tewas, termasuk dua anak, sementara setidaknya 300 lainnya luka-luka.
Meski menimbulkan banyak korban, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya tidak akan berhenti menyerang Gaza. Keadaan semakin miris saat Amerika Serikat berencana menjual senjata senilai Rp 10 triliun ke Israel di tengah konflik ini.
Berikut adalah negara dan perusahaan yang memasok senjata ke Israel, seperti dikutip dari Middle East Eye, Rabu, 19 Mei 2021.
1. Amerika Serikat
Menurut database Stockholm International Peace Research Institute (Sipri), Amerika Serikat merupakan pengekspor senjata terbesar ke Israel. Antara 2009-2020, lebih dari 70 persen senjata yang dibeli Israel berasal dari AS.
AS telah mengekspor senjata ke Israel setiap tahun sejak 1961. Sulit untuk melacak senjata yang benar-benar telah dikirim, tetapi antara 2013-2017, AS mengirimkan senjata senilai US$ 4,9 miliar ke Israel, menurut Campaign Against the Arms Trade (Caat).
Selain itu, di bawah perjanjian bantuan keamanan 2019-2028, AS telah setuju untuk memberi Israel US$ 3,8 miliar setiap tahun dalam pembiayaan militer asing, yang sebagian besar harus dibelanjakan untuk senjata buatan AS.
AS terkadang memberikan dana tambahan, selain kontribusi tahunannya. Ini telah memberikan tambahan US$ 1,6 miliar sejak 2011 untuk sistem anti-rudal Iron Dome Israel, dengan suku cadang yang dibuat di AS.
Adapun daftar perusahaan swasta AS yang terlibat dalam memasok senjata ke Israel adalah Lockheed Martin, Boeing, Northrop Grumman, General Dynamics, Ametek, UTC Aerospace, dan Raytheon, menurut Caat.
2. Jerman
Jerman menyumbang 24 persen dari impor senjata Israel antara 2009-2020. Mereka tidak memberikan data tentang senjata yang dikirimkannya, tetapi mengeluarkan lisensi untuk penjualan senjata ke Israel senilai 1,6 miliar euro dari 2013-2017, menurut Caat .
Data Sipri menunjukkan Jerman menjual senjata ke Israel sepanjang 1960-an dan 1970-an, dan telah melakukannya setiap tahun sejak 1994.
Pembuat kapal Jerman ThyssenKrupp Marine Systems telah membangun enam kapal selam Dolphin untuk Israel, menurut Caat, sementara perusahaan Renk AG membantu melengkapi tank Merkava Israel.
3. Italia
Italia menyediakan 5,6 persen dari impor senjata konvensional utama Israel antara 2009-2020, menurut Sipri.
Data Caat menunjukkan dari 2013-2017, Italia mengirimkan senjata senilai 476 juta euro ke Israel.
Kedua negara telah melakukan kesepakatan dalam beberapa tahun terakhir di mana Israel mendapatkan pesawat latih dengan imbalan rudal dan senjata lainnya, menurut Defense News.
AgustaWestland, anak perusahaan dari perusahaan Italia Leonardo, membuat komponen untuk helikopter serang Apache yang digunakan oleh Israel, menurut Caat.
4. Kanada
Kanada menyumbang sekitar 0,3 persen dari impor senjata konvensional utama Israel antara 2009-2021, menurut data Sipri.
Kanada mengirim perangkat keras dan teknologi militer ke Israel pada 2019 senilai US$ 13,7 juta atau setara dengan 0,4 persen dari total ekspor senjata, menurut The Globe and Mail .
5. Inggris Raya
Inggris telah melisensikan senjata senilai 400 juta pound sterling sejak 2015, menurut data Caat. Sekitar 30-40 persen penjualan senjata Inggris ke Israel kemungkinan besar dilakukan di bawah lisensi terbuka.
Perusahaan swasta Inggris yang membantu memasok senjata atau perangkat keras militer ke Israel antara lain BAE Systems, Atlas Elektronik UK, MPE: Meggitt, Penny + Giles Controls, Redmayne Engineering, Senior PLC, Land Rover, dan G4S, menurut Caat.
Baca juga: Bombardir Gaza, Akun Twitter Resmi Israel Kutip Surat Al-Fiil
Sumber: MIDDLE EAST EYE