Pengungsi Gaza: Kami Butuh Makanan

Selasa, 18 Mei 2021 11:21 WIB

Petugas dibantu warga berhasil mengeluarkan seorang anak perempuan yang tertiban reruntuhan bangunan akibat serangan udara Iseael di Gaza, 16 Mei 2021. Sebanyak 61 anak-anak tewas dalam serangan udara Israel. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, - Suheir al-Arbeed duduk berselonjor di lantai sebuah kelas di kota Gaza. Punggungnya sakit karena harus tidur beralaskan selimut tipis.

Sambil menggendong bayinya, Hasan, yang baru berusia dua pekan, ia sesekali menulis daftar kebutuhan dasar untuk keluarganya yang kurang. “Kami membutuhkan makanan, pakaian, selimut, kasur dan susu,” kata al-Arbeed dikutip dari Aljazeera, Selasa, 18 Mei 2021.

Hasan menangis. Ia tak nyaman karena popoknya sudah penuh. Al-Arbeed pun bertambah pusing karena tak lagi memiliki persediaan. "Saya harus meminta popok orang lain untuk anak saya," ucap dia.

Advertising
Advertising

Tak hanya popok, Hasan kadang menangis karena perutnya kosong. "Aku mencoba menyusui dia tapi dia masih lapar dan terus menangis," tutur Al-Arbeed.

Wanita berusia 30 tahun itu termasuk di antara ratusan keluarga yang tinggal di utara dan timur Gaza, yang terpaksa meninggalkan rumah mereka pada Kamis malam, ketika serangan udara Israel menggempur Palestina.

Keluarga-keluarga itu melarikan diri dengan berjalan kaki dan menembus kegelapan selama beberapa kilometer menuju ke sekolah Gaza al-Jadeeda, salah satu dari sekian banyak sekolah yang dikelola oleh UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

"Tidak ada mobil atau transportasi yang tersedia," kata al-Arbeed, yang rumahnya terletak di daerah Shujaiyah di timur laut Gaza.

Pengeboman Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 201 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 35 wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza. Lebih dari 1.300 lainnya terluka.

Israel telah melaporkan sedikitnya 10 orang, termasuk dua anak, tewas dalam serangan roket yang dilakukan oleh Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza.

Eskalasi dipicu Senin lalu ketika pasukan Israel menindak pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, melukai ratusan warga Palestina. Ketika Israel gagal memenuhi tenggat waktu Hamas untuk menarik pasukannya dari daerah sekitar situs suci, yang dikeramatkan bagi umat Islam dan Yahudi, Hamas menembakkan beberapa roket ke arah Yerusalem. Tak lama kemudian, Israel melakukan serangan udara di Gaza.

Baca juga: Malaysia Sebut Israel Telah Menghina Umat Islam dan Seluruh Manusia

Sumber: ALJAZEERA

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

20 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

6 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

7 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

12 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

13 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

14 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya