Kanselir Austria Sebastian Kurz Lolos dari Dakwaan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 16 Mei 2021 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Austria Sebastian Kurz mengungkap kalau dia akan dikenai tuntutan, namun pada akhirnya tidak jadi. Sebab hasil investigasi telah membebaskannnya dari kemungkinan dakwaan.
Kurs menjalani investigasi untuk membuktikan apakah dia telah memberikan kesaksian palsu atau tidak pada sebuah komisi di parlemen Austria. Kurz dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar menyatakan siap mundur dari jabatan jika terindikasi bersalah.
Penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa penuntut anti-korupsi pada akhir pekan lalu, telah menjadi tantangan politik bagi pemerintah konservatif yang dipimpin Kurz, 34 tahun. pemerintahan Austria saat ini adalah hasil koalisi dengan Partai Hijau.
Kurz menggambarkan dirinya sebagai korban dari partai-partai oposisi Austria, yang mencoba menjebaknya sehingga bisa mendorong Kurz mengatakan sesuatu yang bisa ditafsirkan sebagai sumpah palsu di hadapan komisi. Saat ini telah dibentuk sebuah komisi di parlemen, yang mencari pembuktian dugaan korupsi di bawah koalisi yang dibentuk Kurz dengan Partai Kebebasan. Koalisi ini runtuh pada 2019 lalu.
“Setelah setiap kata yang saya ucapkan setebal 58 halaman dipertimbangkan, saya tentu saja menduga akan ada sebuah gugatan kriminal,” kata Kurz dalam wawancara dengan surat kabar Krone.
Kurz mengaku belum dimintai keterangan oleh jaksa penuntut. Namun dia sangat yakin, dia akan dibebaskan dari kasus ini.
“Saya sudah berbicara dengan sejumlah pengacara dan beberapa profesor di Universitas. Tenornya sama, tidak ada yang membayangkan akan ada sebuah dakwaan dalam kasus ini,” kata Kurz.
Sedangkan dalam wawancara terpisah dengan surat kabar Oesterreich, Kurz menolak gagasan untuk mengundurkan diri sebagai Kanselir jika dia terindikasi terlibat.
“Saya pasti mengesampingkan itu (mundur). Sama seperti orang lain, saya pun membuat kesalahan, baik secara pribadi dan profesional. Namun yang saya tahu pasti, saya datang ke komisi dengan niat tulus menjawab semua pertanyaan dengan sejujur-jujurnya,” kata Kurz.
Komisi yang dibentuk parlemen sedang mencari pembuktian pada kejadian 2019 lalu ketika ada seorang loyalis konservatif yang duduk sebagai CEO dari OBAG, mengelola saham sejumlah perusahaan di Austria, salah satunya perusahaan minyak OMV. Dari pesan singkat yang dinilai oleh komisi memperlihatkan Kurz mengatakan pada CEO itu bahwa CEO tersebut akan mendapatkan semua yang dia inginkan.
Baca juga: Kelelahan Tangani COVID-19, Menteri Kesehatan Austria Mundur
Sumber: Reuters