Pakar Sebut Amerika Terlalu Cepat Izinkan Warga Lepas Masker

Sabtu, 15 Mei 2021 15:00 WIB

Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin COVID-19 di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, 29 Desember 2020. Pasukan AS-Korea (USFK), yang mencakup sekitar 28.500 personel militer Amerika serta ribuan personel lain dan anggota keluarganya, memberikan dosis pertama kepada petugas kesehatan garis depan dan penanggap pertama di pasukan, kata seorang pejabat USFK. Staff Sgt. Betty R. Chevalier/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar ikut meragukan keputusan Pemerintah Amerika serta Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengizinkan warga yang telah tervaksin penuh untuk lepas masker. Menurut mereka, Amerika belum siap dalam beberapa hal untuk menerapkan kebijakan itu, terutama mekanisme pengawasan.

Professor dari University of Pittsburgh, Walid Gellad, mengatakan bahwa Amerika seharusnya membuat sistem pengawasan dulu sebelum mengesahkan kebijakan lepas masker. Sebab, kata ia, sulit untuk membedakan mana yang sudah tervaksin penuh dan tidak.

"Problemnya adalah tidak ada mekanisme identifikasi tersebut. Jadi, bisa saja orang-orang tidak memakai masker di toko dan beberapa di antara mereka ternyata belum tervaksin penuh," ujar Gellad, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 15 Mei 2021.

Gellad berkata, idealnya Amerika menunda keputusan itu selama dua atau tiga pekan dulu. Selama periode itu, Amerika bisa menyiapkan sistem pengawasan vaksinasi yang mumpuni dan mengujinya sebelum menerapkan kebijakan lepas masker secara luas.

Beberapa warga Amerika, baik yang telah tervaksin penuh maupun belum, memiliki kekhawatiran serupa dengan Gellad. Salah satunya adalah Jeri Kelly, warga Washington DC yang sudah tervaksin penuh. Menurut dia, sangat mudah bagi seseorang untuk berbohong telah divaksin.

"Saya sudah divaksin penuh, tapi saya khawatir seberapa jujur orang-orang di sekitar saya?" ujar Kelly menanggapi kebijakan lepas masker, di Amerika.

Pelaku bisnis pun juga khawatir. Beberapa di antaranya memutuskan untuk tetap mewajibkan warga memakai masker di lokasi mereka, baik sudah divaksin penuh atau belum. "Saya akan meminta pelanggan indoor untuk tetap memakai masker. Kita tidak tahu mana yang benar-benar sudah tervaksin penuh atau belum," ujarnya.

Ketika CDC mengumumkan keputusan untuk mengizinkan warga yang tervaksin penuh melepas masker, hal itu tidak disertai mekanisme pengawasan. Mereka hanya menjanjikan bakal ada evaluasi atas keputusan tersebut dan panduan yang lebih detil ke depannya. Adapun mereka tetap mewajibkan masker dipakai di dalam transportasi publik dan penjara.

Baca juga: Sudah Terima Vaksin COVID-19, Warga Amerika Belum Berani Lepas Masker

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

18 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

20 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

6 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya