Israel Menyerang, Warga Gaza Mengungsi Dengan Mobil dan Keledai

Sabtu, 15 Mei 2021 12:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi yang memanas antara Israel dan Palestina memaksa warga Gaza, Palestina untuk mengungsi ke wilayah aman. Apalagi, Gaza menjadi titik terpanas dalam pertempuran itu dengan ratusan korban jiwa dan luka-luka jatuh di sana.

Salah satu warga yang mencoba mengungsi adalah Rewaa Marouf beserta keluarganya. Berasal dari kota Beit Lahiya di sisi utara jalur Gaza, mereka kabur ke arah selatan yang diyakini lebih aman. Marouf berkata, tidak ada pilihan selain mengungsi karena rumah tetangganya sudah habis dibom dan rumahnya sendiri dihajar serpihan rudal.

Sepanjang perjalanan mengungsi, Marouf bertemu dengan warga-warga Gaza yang senasib dengannya. Ada yang kehilangan rumah, ada juga yang kehilangan anggota keluarganya. Mereka mengungsi menggunakan mobil atau gerobak yang ditarik keledai. Adapun Marouf berakhir mengungsi di sebuah sekolah dasar yang dikelola PBB, Jabalia..

"Sebelum mengungsi, kami mencoba bertahan di rumah. Tiba-tiba, artileri mulai menghujani kawasan tempat tinggal kami...Kami tidak tahu seperti apa wujud rumah kami sekarang setelah ditinggalkan," ujar Marouf sambil mencoba menyamankan diri mengungsi di Jabaila, Sabtu, 15 Mei 2021.

Tantangan yang harus dihadapi Marouf dan pengungsi-pengungsi lainnya belum usai. Ukuran Jabaila yang kecil tidak memungkinkannya untuk menjaga jarak fisik maupun sosial. Dengan kata lain, ia dan keluarganya berpotensi tertular COVID-19 di tengah pengungsian.



Di luar Marouf, masih banyak warga yang belum berhasil mengungsi dari Gaza. Mengungsi pun memiliki resiko tersendiri karena artileri bisa saja tiba-tiba menghujani mereka di tengah jalan. Apalagi, tidak sedikit yang mengungsi hanya bermodalkan gerobak dan keledai.

Untuk bertahan hidup, warga Gaza akhirnya mengungsi dalam kelompok. Mereka saling berkoordinasi, memberi sinyal kapan waktu yang tepat untuk bersembunyi dan kembali ke jalan. Selain itu, juga untuk mengetahui lokasi pengungsian mana yang bisa mereka tuju.

Jika situasi di jalan aman, para warga yang mengungsi meneriakkan Allahu Akbar agar mereka yang bersembunyi segera kembali ke jalan. Setelah berkumpul, warga diabsen satu per satu untuk mengetahui apakah ada yang tertinggal atau menjadi korban serangan roket Israel.

"Kami meneriakkan nama satu sama lain dan Allahu Akbar. Kami berjalan dalam kelompok besar," ujar Nawal Abu Halima, ibu dari empat anak, menceritakan perjalanan pengungsiannya dari Beit Lahiya, Gaza.

Dalam pertempuran Israel - Palestina, ribuan roket telah diluncurkan ke wilayah masing-masing. Gaza menjadi titik terpanas dengan mayoritas roket jatuh di wilayah tersebut. Sebanyak 132 orang tewas di sana dengan 32 di antaranya adalah anak-anak dan 21 perempuan. Jumlah korban luka-luka ada 950 orang, meningkat dari hari sebelumnya yaitu 580 orang.

Baca juga: 130 Orang Terbunuh di Gaza Dalam Pertempuran Palestina - Israel

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

32 menit lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

1 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

2 jam lalu

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

2 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

2 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

3 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

4 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

5 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya