Israel Belum Memiliki Niatan Gencatan Senjata dengan Palestina
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Kamis, 13 Mei 2021 14:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel belum memiliki niatan untuk menghentikan serangan ke Gaza, Palestina, dalam waktu dekat. Dikutip dari kantor berita Reuters, mereka memilih untuk terus menyerang, terutama ke Hamas yang turut melancarkan serangan udara ke Israel.
"Gencatan senjata bukanlah jargon yang akan kami ucapkan, setidaknya untuk 1-2 hari ke depan," ujar juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, Brigjen Hidai Zilberman, Kamis, 13 Mei 2021.
Militer Israel melanjutkan bahwa mereka akan fokus menargetkan serangannya ke daerah-daerah operasi Hamas yang berbasis di Gaza. Adapun hal utama yang mereka sasar adalah situs peluncuran roket serta rumah dari para pemimpin Hamas.
Mereka mengklaim serangan tersebut membuahkan hasil. Serangan pada beberapa jam terakhir, kata Militer Israel, telah menewaskan komandan Hamas serta ke-15 anggotanya.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan hal senada. Ia berkata, Israel belum akan menghentikan serangan ke Palestina, termasuk Gaza, dalam waktu dekat. Setidaknya, kata ia, selama Hamas juga masih melanjutkan serangan udaranya ke Israel.
"Ini baru awalnya saja. Kami akan menghajar dengan skala di luar bayangan mereka," ujar Netanyahu, menanggapi pertempuran yang dipicu bentrokan di Masjid Al-Aqsa pekan lalu terkait rencana penggusuran warga di Sheikh Jarrah, Palestina.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menegaskan bahwa serangan Israel tidak akan berdampak pada operasional mereka. Walau begitu, ia mengatakan organisasinya akan mencari cara lain untuk membalas Israel.
Per berita ini ditulis, pertempuran antara Hamas dan Israel masih berlangsung dengan kedua kubu saling meluncurkan serangan roket. Ratusan, bahkan ribuan roket, sudah diluncurkan keduanya. Gaza menjadi salah satu titik terpanas dari pertempuran itu di mana puluhan warga Palestina tewas dan bangunan runtuh dirudal.
Menurut data terakhir dari Al Jazeera, 69 orang tewas dalam serangan yang diarahkan ke Gaza Kamis ini. Sebanyak 17 di antaranya adalah anak-anak dan delapan adalah perempuan. Korban luka-luka mencapai 390 orang. Di sisi Israel, pertempuran yang terjadi menewaskan enam orang.
Berbagai negara meminta deeskalasi segera dilakukan untuk mencegah jumlah korban makin banyak. Amerika adalah salah satu negara yang meminta itu dan telah mengirimkan utusan khusus, Hady Amr, untuk memediasi kedua kubu. Namun, secara terang-terangan, Amerika menyatakan dukungannya ke Israel untuk melakukan serangan selama konteksnya melindungi diri.
Baca juga: Benjamin Netanyahu: Komandan Hamas Terbunuh Dalam Serangan ke Gaza
ISTMAN MP | REUTERS