Isu Posisi Menteri Luar Negeri dan Hillary Clinton

Reporter

Editor

Sabtu, 15 November 2008 08:28 WIB

TEMPO Interaktif : Penentuan staf pemerintahan baru Barack Obama membawa kabar baru dengan munculnya rumor bahwa Obama akan menempatkan Hillary Clinton pada salah satu posisi paling sering disorot dalam kabinet Amerika Serikat, yakni menteri luar negeri.

Dilaporkan kedua figur Demokrat itu bertemu di Chicago, kota tempat markas tim transisi Obama pada hari Kamis, dan kedua pihak tidak membantah kabar itu. Kabar itu muncul menjelang rencana pertemuan Obama-John McCain hari Senin mendatang untuk membahas pembentukan pemerintahan yang berisi unsur dari kubu Demokrat dan Republik secara lebih seimbang, seperti yang dilakukan Presiden ke-16 AS Abraham Lincoln setelah pemilihan umum 1860.

Hillary Clinton 61, awalnya adalah calon utama Demokrat dibanding Obama berdasarkan persentase dukungan di kalangan partai pada Januari 2007. Selama menjadi Senator Negara Bagian New York ia pernah menjadi anggota Komisi Angkatan Bersenjata. Namun Obama mulai menarik perhatian publik pada Oktober 2007 setelah Clinton tidak dapat mengimbangi Obama dalam debat televisi.

Clinton seperti halnya Obama mengenyam pendidikan ilmu politik dan hukum serta terlibat dalam aktivitas politik, hanya saja Clinton yang dibesarkan dalam keluarga konservatif memulai perjalanan politiknya dari kubu Republik dan sejak awal menjadi bagian dari politik kelompok sosial menengah ke atas ketika ia menjadi relawan kampanye calon presiden partai Republik Barry Goldwater tahun 1964. Saat itu ia masih 17 tahun.

Clinton meraih gelar doktor lulus dari Yale Law School tahun 1973, dan merupakan Ibu Negara AS pertama yang memiliki gelar doktor.

Clinton dan Obama bersaing ketat dalam pemilihan pendahuluan (Primary dan Caucus) di berbagai negara bagian dan daerah pemilihan mulai Januari hingga Juni 2008. Pendukung Clinton sempat kecewa ketika Obama tidak menarik Clinton sebagai kandidat wakil presiden saat Demokrat resmi mencalonkan Obama sebagai calon tunggal Demokrat untuk melawan Republik pada Agustus 2008, namun tim kampanye Demokrat untuk Obama dilaporkan banyak diisi oleh orang-orang yang juga memenangkan Bill Clinton sebagai Presiden ke-42 AS pada tahun 1981.

Advertising
Advertising

AFP | Wikipedia | Ronald

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

3 November 2020

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.

Baca Selengkapnya