Jumlah Korban Jiwa Ledakan Bom di SMA Afghanistan Bertambah
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Senin, 10 Mei 2021 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban jiwa dari ledakan bom di SMA Sayed-ul-Shuhada, Kabul Barat, Afghanistan pada Sabtu lalu bertambah. Dikutip dari kantor berita Reuters, total ada 68 orang yang meninggal dengan mayoritas adalah siswa perempuan. Sementara itu, untuk korban luka-luka, ada 165 orang.
Per berita ini ditulis, upaya penyelamatan terhadap 165 korban luka-luka masih berlangsung. Sementara itu, di saat bersamaan, banyak warga masih berupaya mencari anggota keluarga mereka yang hilang pasca ledakan. Banyak dari mereka belum berhasil ditemukan.
"Ledakan yang terjadi begitu besar dan begitu dekat dengan lokasi sekolah sehingga beberapa dari mereka (pelajar) belum ditemukan," ujar pejabat Afghanistan yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Ahad, 9 Mei 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi pada Sabtu sore di kawasan Dasht-e-Barchi, Kabul Barat, Afghanistan. Ledakan terjadi di depan sekolah saat para siswa sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Adapun ledakan berasal dari bom mobil yang selama ini dikenal sebagai modus operandi andalan milisi Sunni dan Taliban.
Selama ini, Dasht-e-Barchi memang kerap menjadi sasaran serangan teror milisi Sunni dan Taliban. Salah satu alasannya karena kawasan tersebut padat dengan anggota komunitas Muslim Syiah. Adapun beberapa serangan teror yang pernah mereka lakukan mulai dari bom bunuh diri di Kemendagri Afghanistan hingga pembantaian di rumah sakit ibu dan anak.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyakini Taliban sebagai dalang atas serangan tersebut. Juru bicara Taliban membantahnya, mengatakan mereka tidak terlibat apapun dalam teror tersebut. Alhasil, hingga sekarang, siapa dalang teror masih belum diketahui dan Pemerintah Afghanistan khawatir serangan lanjutan menyusul.
Di lapangan, Pemerintah Afghanistan menerjumkan aparat ke berbagai sudut kota Kabul. Mereka diminta berjaga sebagai antisipasi atas serangan lanjutan. Walau begitu, tidak semua sekolah dan ruang publik bisa mereka kawal untuk saat ini.
Sementara itu, di belahan lain distrik Dasht-e-Barchi, warga Afghanistan bersama-sama memakamkan para korban. Menurut laporan Reuters, sejak Sabtu malam, para warga membawa anggota keluarga mereka yang tewas ke pemakaman untuk kemudian didoakan bersama.
Baca juga: Ledakan Bom Mobil Guncang Sekolah SMA di Kabul Afganistan, 58 Orang Tewas
ISTMAN MP | REUTERS