Benjamin Netanyahu Tegaskan Sikap Israel Soal Sheikh Jarrah Tak Berubah

Minggu, 9 Mei 2021 19:45 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato kepada para pendukungnya setelah pengumuman hasil hitung cepat dalam pemilihan umum Israel di markas besar partai Likud di Yerusalem pada 24 Maret 2021. [REUTERS / Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Israel bergeming meski mendapat tekanan dari berbagai negara soal isu pembangunan di Yerusalem, termasuk rencana penggusuran warga Palestina dari permukiman Sheikh Jarrah. Dikutip dari kantor berita Reuters, PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa rencana pembangunan mereka di Yerusalem Timur tak akan berubah meski ada banyak tentangan.

"Kami menolak segala tekanan untuk menghentikan rencana pembangunan di Yerusalem. Saya menyesalkan tekanan ini semakin banyak beberapa hari terakhi," ujar Benjamin Netanyahu dalam keterangannya soal Yerusalem Timur, Ahad, 9 Mei 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketegangan antara Palestina dan Israel meningkat selama bulan Ramadan. Hal tersebut mulai dari perkelahian di Gerbang Damaskus hingga puncaknya adalah kerusuhan di Masjid Al-Aqsa pada hari Jumat dan Sabtu kemarin.

Dari dua kerusuhan di Masjid Al-Aqsa, bentrokan di hari Jumat yang memakan korban cedera paling banyak. Menurut laporan Reuters, sebanyak 205 warga Palestina dan 17 polisi Israel mengalami luka-luka dalam kerusuhan tersebut. Adapun kerusuhan dipicu rencana Israel menggusur warga lokal di Sheikh Jarrah yang sejatinya masuk Palestina.

Tak lama setelah kerusuhan terjadi, Israel dibanjiri kritik dari berbagai negara. Mereka mengecam apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa dan rencana penggusuran warga Palestina. Salah satu kritik datang dari Amerika yang meminta Israel untuk menahan diri, menghindari tindakan-tindakan yang memicu ketegangan selama bulan suci Ramadan.

Petugas keamanan Israel menangkap seorang pemuda Palestina saat terjadinya bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, 7 Mei 2021. Pemuda Palestina yang terluka akibat dari terkena tembakan peluru karet petugas keamanan Israel. REUTERS/Ammar Awad

Netanyahu melanjutkan bahwa kegiatan pembangunan di Yerusalem Timur, termasuk Sheikh Jarrah, adalah hak negaranya. Sebab, kata ia, Yerusalem adalah adalah Ibu Kota dari Israel. Oleh karenanya, apapun tentangan yang ada, Netanyahu memastikan pembangunan akan tetap berlanjut seperti yang berlangsung selama ini.

Perihal kerusuhan di Masjid Al-Aqsa, Netanyahu menyatakan dirinya pun tak menginginkan kerusuhan terjadi di sana. Ia mengklaim Israel sangat toleran terhadap kebebasan beragaman dan beribadah. Namun, menurut Netanyahu, penertiban harus ia lakukan karena warga Palestina telah bertindak kasar terhadap aparat Israel di matanya.

"Kami tidak akan membiarkan elemen-elemen ekstrimis mengganggu kedamaian di Yerusalem. Kami tidak akan membiarkan kerusuhan," ujar Netanyahu menegaskan.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada Sabtu kemarin menyatakan insiden di Al-Aqsa sebagai tanggung jawab Israel. Ia pun menentang rencana pembangunan di Yerusalem Timur yang akan mengikutkan Sheikh Jarrah. Atas hal tersebut, ia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menggelar sesi soal isu Yerusalem Timur.

Baca juga: Paus Fransiskus Desak Kekerasan di Yerusalem Dihentikan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

3 jam lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

5 jam lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 jam lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

8 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

8 jam lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

9 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

11 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

11 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

11 jam lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

13 jam lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya