Uni Eropa Serukan Ekspor Vaksin Virus Corona Ketimbang Bahas Hak Paten

Sabtu, 8 Mei 2021 14:25 WIB

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengadakan konferensi pers yang merinci upaya Uni Eropa untuk membatasi dampak ekonomi dari wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Brussels, Belgia 2 April 2020. [REUTERS / Francois Lenoir / Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Eropa pada Jumat, 7 Mei 2021, menyerukan agar Amerika Serikat dan negara-negara besar yang memproduksi vaksin virus corona lainnya melakukan ekspor vaksin Covid-19 seperti yang dilakukan Uni Eropa, ketimbang membahas soal hak paten atas dosis-dosis vaksin virus corona tersebut.

Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan diskusi soal hak paten tidak menghasilkan satu dosis pun vaksin Covid-19, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka menengah.

“Kita harus membawa ini pada diskusi. Namun ketika kita mendiskusikannya, harus ada 360 sudut pandang karena sekarang ini yang kita butuhkan adalah vaksin bagi seluruh dunia,” kata von der Leyen.

Seorang spesialis medis memegang botol vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona di sebuah department store di Moskow, Rusia, 18 Januari 2021.[REUTERS / Shamil Zhumatov]

Menurut von der Leyen, Uni Eropa saat ini satu-satunya organisasi di kawasan Eropa yang melakukan ekspor vaksin virus corona dalam skala besar. Sekitar 50 persen vaksin virus corona yang dihasilkan di Eropa di ekspor ke hampir 90 negara di dunia, termasuk ke program Covax yang didukung oleh WHO.

Advertising
Advertising

“Kami mengundang mereka yang terlibat dalam debat hak paten vaksin virus corona agar bergabung bersama kami untuk beritikad baik melakukan ekspor dalam jumlah besar,” kata von der Leyen.

Von der Leyen mengatakan dengan kapasitas produksi yang tinggi, penghapusan hambatan ekspor dan berbagi vaksin virus corona, diharapkan bisa secepatnya membantu memerangi pandemi.

Secara jangka pendek dan jangka menengah, langkah pertama adalah membagi vaksin virus corona. Kedua, melakukan ekspor vaksin virus corona yang sudah diproduksi dan ketika berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas manufaktur vaksin-vaksin virus corona.

Sebagai contoh, Von der Leyen menyebut Uni Eropa telah memulai mekanisme membagi vaksin virus corona dengan mengirimkan 615 ribu dosis vaksin virus corona ke negara-negara Balkan.

Baca juga: 1,3 Juta Vaksin Virus Corona AstraZeneca Tiba di Indonesia

Sumber: Reuters

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

14 jam lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

5 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya