Rapat G7 Berakhir Tanpa Pernyataan Soal Akses ke Paten Vaksin COVID-19

Kamis, 6 Mei 2021 17:00 WIB

Seorang polisi meminta orang-orang yang datang mengantre vaksinasi untuk pergi saat mereka berdiri di luar gerbang pusat vaksinasi Covid-19 yang ditutup karena tidak tersedianya pasokan vaksin Covid-19, di Mumbai, India, 3 Mei 2021. [REUTERS / Francis Mascarenhas]

TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan pandemi dan distribusi vaksin COVID-19 menjadi salah satu fokus yang dibahas dalam rapat G7. Namun, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, isu pembagian akses ke paten vaksin COVID-19 tidak disinggung dalam pernyataan bersamanya.

Selain pembagian akses ke paten vaksin COVID-19, pendanaan untuk meratakan distribusi vaksin pun tidak mereka singgung. Padahal, itu salah satu isu yang kerap dikeluhkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO berkata, mayoritas suplai vaksin COVID-19 masih dikuasai negara-negara maju.

Anggota G7, yang terdiri atas Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika, hanya menyatakan bahwa mereka akan mengupayakan peningkatan produksi vaksin.

"Kami berkomitmen menggelar kerjasama dengan pelaku industri untuk memfasilitasi peningkatan produksi alat medis, terapi, serta vaksin COVID-19 yang terjangkau," ujar para menteri luar negeri G7 dalam pernyataan bersamanya, Rabu waktu setempat, 5 Mei 2021.

Selain berkomitmen untuk mendukung peningkatan produksi vaksin COVID-19, anggota G7 berkata akan mendukung transfer teknologi atau kerjasama strategis antar perusahaan farmasi. Harapannya, hal tersebut bisa menggenjot produksi maupun kualitas dari vaksin COVID-19 serta alat medis.

Petugas medis mempersiapkan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech yang akan disuntikan pada warga. Otorotas Norwegia mengatakan 23 orang yang telah meninggal, 13 kematian kemungkinan bisa disebabkan, secara langsung, oleh efek samping vaksin Covid-19. REUTERS/Ciro De Luca

Pernyataan tersebut kontras apabila dibandingkan dengan hasil survei penduduk negara anggota G7. Hasil survei menunjukkan warga negara anggota G7 mendukung pemerintahannya mendorong perusahaan farmasi untuk berbagi formula serta teknologi vaksin COVID-19nya. Sebanyak 7 dari 10 responden mendukung hal itu.

Responden menambahkan bahwa mereka tidak menolak adanya kompensasi terhadap perusahaan farmasi terkait pengembangan vaksin COVID-19. Namun, kata mereka, perlu ada upaya dari pemerintah agar jangan sampai terjadi monopoli vaksin COVID-19.

Amerika, yang 69 persen warganya mendukung pencegahan monopoli vaksin COVID-19, sudah menunjukkan sikap soal itu. Perkembangan terbaru, administrasi Joe Biden berubah sikap soal pembagian akses ke paten vaksin COVID-19. Joe Biden sekarang mendukung pembagian akses ke paten karena gentingnya pandemi di beberapa negara.

Sikap itu dinyatakan dalam rapat Organisasi Dagang Dunia (WTO). Walau begitu, Administrasi Joe Biden menyakini pembahasan soal pembagian akses ke paten vaksin COVID-19 ini bakal alot. Sebab, mereka memprediksi bakal ada upaya dari negara-negara tetangga serta pelaku industri untuk membatasinya. Hal itu mengingat berbagai perusahaan farmasi untung besar dari penjualan vaksin COVID-19.

Baca juga: Amerika Sebut Negosiasi Pembagian Paten Vaksin COVID-19 Bakal Alot

ISTMAN MP | AL JAZEERA | REUTERS




Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya