Pakar Teknologi Membuat Vaksinasi Covid-19 di India Tidak Adil

Kamis, 6 Mei 2021 07:00 WIB

Seorang polisi meminta orang-orang yang datang mengantre vaksinasi untuk pergi saat mereka berdiri di luar gerbang pusat vaksinasi Covid-19 yang ditutup karena tidak tersedianya pasokan vaksin Covid-19, di Mumbai, India, 3 Mei 2021. [REUTERS / Francis Mascarenhas]

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar teknologi dan ahli IT India telah menulis kode perangkat lunak dan merancang situs web untuk membantu orang memesan slot vaksinasi Covid-19 yang langka secara online.

Tetapi tindakan itu malah meningkatkan kekhawatiran tentang keuntungan yang tidak adil bagi para ahli teknologi dan mengancam peluncuran vaksin corona yang adil dan merata.

India telah menghadapi kritik atas program vaksinasi yang lambat saat memerangi gelombang kedua Covid-19, yang mencatat sekitar 350.000 kasus baru setiap hari. Hanya 2% dari 1,3 miliar populasi India yang telah diimunisasi penuh.

Pemerintah lebih lanjut membuka vaksinasi untuk orang dewasa mulai 1 Mei tetapi pendaftaran di situs web CoWIN wajib bagi mereka yang berusia antara 18 dan 44 tahun. Slot sulit didapat karena permintaan melebihi pasokan vaksin.

Dilaporkan Reuters, 5 Mei 2021, dalam upaya untuk menyederhanakan proses, para ahli komputer telah menggunakan pengkodean yang tersedia untuk umum dari platform CoWIN, untuk membuat situs web yang mengunggah hasil setiap beberapa menit setelah menjalankan pencarian otomatis di situs web pemerintah.

Advertising
Advertising

Pemberitahuan dikirim melalui email dan dialihkan ke beberapa grup obrolan aplikasi Telegram di mana ribuan orang menunggu.

Berty Thomas, 35 tahun, otomatis melakukan pencarian untuk memesan sendiri slot kemudian membuat situs web - under45.in - yang memeriksa slot dan mengirimkan pemberitahuan ke sekitar 100.000 orang di 60 grup Telegram di berbagai kota seluruh India.

"Saya merasa senang saya dapat menggunakan keterampilan saya untuk membantu orang mendapatkan vaksin," kata Thomas, seorang bankir investasi yang berbasis di kota selatan Chennai.

Shyam Sunder mengatakan situs webnya - getjab.in - memberi tahu pengguna melalui email saat slot tersedia. Sekitar 80.000 orang dari 400 distrik di seluruh negeri telah mendaftar ke situsnya, katanya.

Namun solusi teknologi menghadapi kritik dari mereka yang mengatakan mereka mengorbankan tujuan ekuitas vaksin di negara di mana banyak orang, terutama di daerah pedesaan, tidak memiliki keterampilan digital untuk bergabung dalam perburuan vaksin corona online.

"Yang kami butuhkan: Kebijakan vaksinasi gratis dan adil. Apa yang kami dapatkan: Para teknisi menggunakan skrip untuk dengan cepat memesan keseluruhan slot vaksin kecil apa pun yang terbuka," kata pengguna Twitter Rakshith.

Seorang perempuan bereaksi ketika dia menerima dosis COVISHIELD, vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Serum Institute of India, selama dimulainya "Festival Vaksinasi" empat hari di Mumbai, India, 11 April 2021. [REUTERS / Francis Mascarenhas]

R.S. Sharma, ketua panel pemerintah yang mengelola platform CoWIN, mengatakan langkah-langkah keamanan telah diterapkan dan tidak ada penggunaan yang tidak adil dari platform pemesanan, yang menurutnya mendapatkan 55.000 slot pemesanan per detik.

Untuk memesan slot, pengguna situs CoWIN harus masuk dengan nomor ponsel mereka dan mendapatkan kata sandi sekali pakai, sebelum memulai perburuan pusat vaksin melalui kode area atau nama distrik.

Sering kali slot tersalip saat melakukan proses pemesanan yang singkat.

Tetapi pemberitahuan otomatis tidak memberikan jaminan. Pemberitahuan Rabu pagi untuk beberapa peluncuran slot yang dikirim di satu grup Telegram untuk kota Bengaluru memiliki lebih dari 100 komentar, dengan hanya beberapa yang mengatakan bahwa mereka berhasil, sementara yang lain mengeluh slot menghilang dalam waktu singkat.

"Pemberitahuan menunjukkan kepada saya 80 slot tetapi sudah dipesan bahkan sebelum saya bisa mendapatkan OTP," kata seorang pengguna.

Pihak berwenang di kota Mumbai telah menghadapi kritik karena mengeluarkan pemberitahuan di Twitter pada hari Selasa yang mengatakan kepada orang-orang untuk bersiap-siap karena slot terbatas dibuka dalam hitungan menit.

"Memainkan lotre yang menegangkan setiap hari rasanya sangat tidak enak," tulis pengguna Twitter Nanaki.

Dalam pembelaan mereka, otoritas Mumbai menulis di Twitter bahwa mereka mencoba yang terbaik dan hanya ingin komunikasi tetap "ringan".

Mereka yang berada di daerah pedesaan dengan akses terbatas atau tanpa akses ke internet maupun smartphone berkecepatan tinggi pasti akan dirugikan.

Di sebuah desa di negara bagian gurun Rajasthan di barat, penjahit berusia 43 tahun, Sewli Bhatti's, mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki ponsel pintar sehingga dia mencari bantuan dari seorang guru, yang telah dibanjiri permintaan untuk mendaftar di situs web CoWIN.

Sopir Dhananali Bariha, 28 tahun, di negara bagian timur Odisha, mengatakan bingung dengan pendaftaran online vaksinasi Covid-19.

"Saya tidak tahu bagaimana melakukannya. Saya belum mendengar tentang CoWIN," katanya, yang mengaku ingin mendapat vaksin Covid-19 tetapi tidak mengerti cara mendaftar vaksinasi Covid-19 online.

Baca juga: India Menyumbang Hampir Separuh Total Kasus Covid-19 Seluruh Dunia dalam Sepekan

REUTERS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

17 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

8 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

8 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya