Kasus Covid-19 India Tembus 20 Juta, Pemimpin Oposisi Desak Lockdown Nasional

Selasa, 4 Mei 2021 16:10 WIB

Seorang pasien yang menderita penyakit Covid-19 menerima perawatan di bangsal sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi, mendesak pemerintahan Narendra Modi untuk lockdown nasional ketika kasus Covid-19 India menembus angka 20 juta pada Selasa.

20 juta infeksi virus corona membuat India menjadi negara kedua di dunia dengan kasus terbanyak setelah Amerika Serikat.

India mencatat 10 juta kasus tambahan hanya dalam empat bulang terakhir, dibandingkan 10 juta kasus sebelumnya dalam waktu 10 bulan. Saat ini India memiliki 3,45 juta kasus aktif, dikutip dari Reuters, 4 Mei 2021.

Pakar medis mengatakan angka sebenarnya di India bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

"Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran Corona sekarang adalah lockdown penuh...kelambanan Pemerintah India membunuh banyak orang yang tidak bersalah," kata anggota parlemen Partai Kongres Gandhi di Twitter.

Advertising
Advertising

Sejumlah pasien dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi enggan memberlakukan lockdown nasional karena khawatir ekonomi jatuh, namun beberapa negara bagian telah memberlakukan berbagai pembatasan sosial.

Lonjakan kasus varian Covid-19 India yang sangat menular telah membanjiri sistem kesehatan, menguras pasokan oksigen medis yang penting untuk kelangsungan hidup pasien Covid-19. Krisis oksigen mengakibatkan banyak pasien meninggal di ambulans dan tempat parkir di luar rumah sakit.

Modi telah dikritik karena tidak bergerak lebih cepat untuk membatasi gelombang kedua Covid-19, dan juga karena membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak bermasker menghadiri festival keagamaan atau kampanye politik selama Maret dan April.

"Apa yang diungkapkan beberapa pekan terakhir adalah bahwa baik Pusat maupun negara bagian sangat tidak siap untuk gelombang kedua Covid-19," kata editorial di Times of India pada Selasa.

Pemodelan pemerintah India menunjukkan kasus virus corona dapat mencapai puncaknya pada Rabu pekan ini, beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya, karena varian Covid-19 India telah menyebar lebih cepat dari yang diperkirakan.

Baca juga: Kekurangan Dokter, India Andalkan Dokter Magang untuk Tangani Pandemi COVID-19

REUTERS

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya