Joe Biden Restrukturisasi Pengungsi yang Boleh Masuk Amerika Jadi 62 Ribu

Selasa, 4 Mei 2021 12:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin, 3 Mei 2021, mengumumkan telah merestrukturisasi sebuah rencana untuk meningkatkan penerimaan pengungsi pada tahun ini menjadi 62.500 orang. keputusan itu diambil setelah hujan kritik yang mencibir rendahnya jumlah penerimaan pengungsi yang ditetapkan sebelumnya.

Restrukturisasi ini dilakukan Biden dua pekan setelah pemerintahannya mengumumkan hanya akan menerima 15 ribu pengungsi masuk ke negara itu. Jumlah tersebut, bahkan lebih sedikit dari yang pernah ditetapkan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan tindakannya untuk melakukan restrukturisasi jumlah pengungsi yang boleh masuk Amerika Serikat karena jumlah sebelumnya (15 ribu) tidak merefleksikan nilai-nilai Amerika Serikat yang membuka pintu kepada para pengungsi dan mendukung mereka.

“Penting untuk mengambil tindakan menghapus segala keraguan yang ada di benak para pengungsi diseluruh dunia, yang sudah sangat menderita dan gelisah menunggu untuk memulai hidup mereka yang baru,” kata Biden.

Bagian baru dari tembok perbatasan digambarkan di samping potongan pagar yang lebih tua setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, di Sunland Park, New Mexico AS, 22 Januari 2021. REUTERS/Paul Ratje

Advertising
Advertising

Biden sebelumnya berjanji untuk meningkatkan jumlah pengungsi yang akan diterima Amerika Serikat, namun dia mengejutkan sekutu-sekutunya ketika malah menetapkan akan menerima sekitar 15 ribu pengungsi. Ketika itu, Biden waswas dengan dampak buruk yang mungkin terjadi dengan tingginya jumlah migran yang melintasi wilayah perbatasan selatan Amerika Serikat dengan Meksiko.

Sedangkan dalam pemerintahan sebelumnya, Trump terus memangkas jumlah pengungsi yang boleh masuk Amerika Serikat. Sumber di Pemerintahan Biden mengatakan dengan pemangkasan yang dilakukan Trump itu, maka sulit jika jumlah pengungsi yang akan diterima Biden dinaikkan dalam tempo cepat.

Program pengungsi ini berbeda dengan sistem pencari suaka bagi migran. Pengungsi datang dari berbagai negara di dunia, banyak dari mereka datang karena menyelamatkan diri dari konflik. Para pengungsi dalam program ini, juga melalui serangkaian pemeriksaan sebelum diperbolehkan masuk ke Amerika Serikat, tidak seperti migran yang tiba di perbatasan Amerika Serikat lalu mengajukan suaka.

Baca juga: Pidato Joe Biden di Hadapan Kongres Peringatkan Pengaruh Cina

Sumber: Reuters

Berita terkait

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

21 menit lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

4 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

4 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

5 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

10 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

18 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya