TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden menyinggung pengaruh Cina dalam pidato pertamanya di depan Kongres pada Rabu, berjanji untuk mempertahankan kehadiran militer AS yang kuat di Indo-Pasifik dan meningkatkan perkembangan teknologi serta perdagangan.
"Cina dan negara lain semakin dekat. Kita harus mengembangkan dan mendominasi produk dan teknologi masa depan," kata Biden.
Pidato Joe Biden disambut tepuk tangan, terutama anggota Kongres dari Demokrat. "Tidak ada alasan mengapa bilah turbin angin tidak dapat dibangun di Pittsburgh, bukan di Beijing," kata Biden, dikutip dari Reuters, 29 April 2021.
Joe Biden telah berulang kali menggambarkan persaingan dengan Cina sebagai tantangan kebijakan luar negeri terbesar yang dihadapi Amerika Serikat. Dia dan sesama Demokrat serta oposisi Partai Republik semuanya bergerak ke arah garis yang lebih keras dalam berurusan dengan Cina.
"Amerika akan melawan praktik perdagangan tidak adil yang melemahkan pekerja Amerika dan industri Amerika, seperti subsidi kepada perusahaan milik negara dan pencurian teknologi dan kekayaan intelektual Amerika," kata Biden.
Dia juga mengatakan kepada Kongres dirinya berkata kepada Presiden Cina Xi Jinping bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Indo-Pasifik.
"Seperti yang kita lakukan untuk NATO di Eropa - bukan untuk memulai konflik - tetapi untuk mencegahnya," kata Biden.
Meskipun memberikan sedikit rincian, Biden memberi perhatian lebih pada Cina daripada masalah kebijakan luar negeri lainnya dalam pidatonya yang sebagian besar berfokus pada kebijakan dalam negeri.
Dia telah mendesak anggota parlemen untuk mengesahkan paket undang-undang bipartisan yang sekarang sedang melalui Senat, yang akan menekan Cina tentang hak asasi manusia, mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, dan meningkatkan pendanaan untuk pengembangan teknologi baru AS agar bersaing secara lebih efektif dengan Cina.
"Amerika tidak akan mundur dari komitmennya terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental dan aliansi kita," katanya.
Joe Biden juga membahas rivalitas dengan saingan geopolitik lainnya, Rusia. Dia mengatakan telah menjelaskan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa campur tangan Rusia dalam pemilihan AS dan serangan dunia maya terhadap pemerintah dan bisnis AS akan memiliki konsekuensi, tetapi Joe Biden mengatakan tidak menginginkan eskalasi lebih lanjut.
Baca juga: Joe Biden Ajak Boris Johnson Bikin Tandingan Proyek Jalur Sutera Cina
REUTERS