Survei Gallup: 3 Dari 10 Orang Dewasa Menolak Vaksinasi COVID-19

Selasa, 4 Mei 2021 13:15 WIB

Sandra Lindsay, seorang perawat dari Long Island Jewish Medical Center saat diberikan vaksin Covid-19 Pfizer oleh Dr. Michelle Chester di New Hyde Park, New York, 14 Desember 2020. Suntikan pertama vaksinasi Covid-19 massal Amerika Serikat akan diberikan pada Senin pagi setelah Pfizer Inc dan mitranya memulai pengiriman vaksin Covid-19 ke seluruh negara bagian. Mark Lennihan/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Gallup menunjukkan bahwa belum semua orang mendukung kampanye vaksinasi COVID-19. Temuan Gallup, sebanyak 1,3 miliar penduduk dunia di tahun 2020 menyatakan tidak akan mengikuti vaksinasi COVID-19 meski ditawari secara gratis sekalipun.

Kesimpulan itu didapat Gallup usai mensurvei kurang lebih 300 ribu orang yang tersebar di 117 negara. Hasilnya, 68 persen orang dewasa menyatakan mau divaksin jika ditawari gratis, 29 persen menolak, dan 3 persen belum menentukan jawaban.

Menurut laporan CNN, 3 Mei 2021, temuan Gallup tersebut mencengangkan. Sebab, angka itu masih di bawah syarat yang dibutuhkan untuk mencapai herd immunity atas virus COVID-19. Standar yang ditetapkan berbagai organisasi kesehatan, vaksinasi COVID-19 butuh mengcover 70-85 persen dari populasi dunia agar herd immunity bisa dicapai.

Perlu digarisbawahi bahwa survei itu diambil di tahun 2020. Perkembangan pandemi COVID-19 di dunia berpotensi mengubah sikap warga. Salah satu contohnya di Amerika. Survei Gallup 2020 menunjukkan 53 persen warga Amerika ragu untuk menerima vaksin. Beberapa bulan kemudian, dalam survei lokal, 74 persen warga Amerika menyatakan siap untuk divaksin.

Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelaku usaha di Thamrin City, Jakarta, Senin, 3 Mei 2021. Vaksinasi COVID-19 tersebut dilakukan untuk para pedagang UKM, karyawan yg ada di lingkungan Thamrin City. ANTARA/Galih Pradipta

Di Asia, keinginan untuk divaksin tergolong tinggi. Di Myanmar, yang sekarang tengah menghadapi krisis, 96 persen warganya menyatakan mau untuk divaksin. Hal senada ditunjukkan oleh Thailand, Nepal, Laos, dan Kamboja di mana angka dukungan terhadap vaksinasi COVID-19 di kisaran 84-87 persen.

Adapun region dengan keraguan tertinggi menurut Gallup adalah Eropa Timur. Di sana, keinginan untuk divaksin di bawah 50 persen. Keinginan terendah berada di Kazakhstan, 25 persen. Angka serupa ada di Hungaria dengan 30 persen, Bulgaria 33 persen, dan Rusia 37 persen. Ironisnya, Rusia adalah salah satu negara pertama di dunia yang mengesahkan vaksin COVID-19 mereka, Sputnik V.

Sebagai tambahan, per hari ini, kurang lebih ada 1,16 miliar dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan di dunia. Angka tersebut setara dengan 15 dosis per 100 orang. Adapun angka vaksinasi tertinggi masih terpusat di negara-negara kaya dibandingkan negara-negara miskin.

Israel menjadi salah satu negara dengan kampanye vaksinasi COVID-19 tersukses. Dari total warganya, 56 persen telah divaksin penuh. Jumlah dosis vaksin COVID-19 yang telah diberikan adalah 10,4 juta.

Baca juga: FDA Akan Sahkan Penggunaan Vaksin COVID-19 Pfizer untuk Remaja

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

8 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya