(Eksklusif) Indonesia Kontak Pemerintah Bayangan Myanmar Sebelum KTT ASEAN

Senin, 3 Mei 2021 17:00 WIB

Sejumlah wanita membawa pot berisi bunga padauk saat menggelar aksi memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 13 April 2021. Padauk merupakan bunga nasional Myanmar. REUTERS/Stringer


TEMPO.CO, Jakarta - KTT ASEAN atau ASEAN Leaders Meeting yang berlangsung pada 24 April lalu dikritik berbagai pihak. Salah satunya, karena tidak adanya keterlibatan pemerintahan tandingan Myanmar, National Unity Governmeny (NUG). Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, membantah klaim tersebut. Ia menyatakan bahwa komunikasi dengan NUG telah dilakukan, salah satunya oleh Indonesia.

Tidak berhenti di situ, Retno Marsudi menambahkan bahwa NUG pun bersurat dengan Sekjen ASEAN. Dengan kata lain, ada kontak resmi antara NUG dengan ASEAN sebelum ASEAN Leaders Meeting berlangsung untuk membahas krisis di negeri seribu pagoda itu.

"Kita selalu berusaha untuk melakukan komunikasi dengan semua stakeholders yang ada di Myanmar, termasuk dengan NUG," ujar Retno Marsudi dalam wawancara dengan Tempo, Kamis pekan lalu, 29 April 2021.

NUG, sebagaimana diketahui, adalah pemerintah bayangan yang mengklaim sebagai representasi sejati warga Myanmar. Mereka terdiri atas politisi dan anggota parlemen yang tersingkirkan begitu Militer Myanmar mengambil alih pemerintahan pada 1 Februari lalu.

Sebelum KTT ASEAN digelar, NUG mengklaim berkali-kali mencoba untuk turut serta dalam event itu. Tujuannya, agar keresahan dan permintaan warga Myanmar terdengarkan, bukan dari sisi junta militer. Namun, hingga KTT ASEAN berakhir dengan lima poin konsensus soal krisis Myanmar, mereka tak hadir dalam kapasitas apapun di acara itu.

Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu, 24 April 2021. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Seorang sumber di Pemerintahan Indonesia mengatakan, meski NUG tak hadir, permintaan mereka tetap tersampaikan di KTT ASEAN. Sebab, kata ia, pemerintah aktif mengontak NUG sejak pemerintahan bayangan tersebut berdiri pada Maret lalu.

Sumber itu berkata, begitu kudeta di Myanmar terjadi, Indonesia langsung mencari tahu siapa perwakilan warga yang bisa dihubungi di sana. Ketika NUG terbentuk, Indonesia langsung membangun jalur komunikasi dengan mereka untuk mengetahui perkembangan di Myanmar dari berbagai perspektif.

Komunikasi tersebut disebut sumber Tempo kian intensif menjelang pelaksanaan KTT ASEAN pada 24 April. Di periode tersebut, kata Sumber Tempo, komunikasi dilakukan untuk mengetahui apa saja yang hendak disampaikan oleh NUH ke KTT ASEAN. Dengan begitu, walau mereka tidak hadir secara fisik, concern mereka tetap menjadi pertimbangan dalam pembuatan lima poin konsensus soal krisis Myanmar.

"NUG sangat berterima kasih kepada kami karena kami lah yang mendekati ia terus," ujar sumber TEMPO.

Ketika KTT ASEAN berakhir, NUG mengapresiasi lima poin konsensus yang dihasilkan. Mereka menyebutnya sebagai kabar yang menggembirakan. Namun, mereka meminta konsensus itu benar-benar tegas diwujudkan mengingat Militer Myanmar sudah mulai menunjukkan sinyal akan menghindarinya. Selain itu, mereka juga mengajukan syarat jika ASEAN menginginkan dialog konstruktif dengan NUG.

"Sebelum dialog konstruktif bisa dilakukan, ada syarat yang harus dipenuhi dulu yaitu pembebasan tahanan politik seperti Presiden Myanmar Win Myint dan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi," ujar Perdana Menteri NUG, Mahn Winn Khaing Thann, Rabu, 28 April 2021.

Per berita ini ditulis, situasi di Myanmar belum membaik. Demonstrasi masih terus berlangsung, diikuti aksi kekerasan oleh Militer Myanmar yang menewaskan banyak orang. Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik menyatakan ada 8 warga tewas pada pekan lalu, menambah jumlah korban menjadi 765.

Baca juga: Balas Serangan, Kelompok Etnis Bersenjata Tembak Helikopter Militer Myanmar

ISTMAN MP

Berita terkait

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

2 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

2 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

2 hari lalu

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

Jokowi dan Lee Hsien Loong akan menelaah balik 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan sambil menyatakan komitmen kerja sama.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

2 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya