Lockdown, Warga Phnom Penh Protes Minta Bantuan

Jumat, 30 April 2021 18:00 WIB

Tukang becak menghadiri pemutaran film luar ruangan yang diadakan oleh sebuah organisasi swasta, di mana uang tunai dan sumbangan makanan dibagikan untuk membantu mereka bertahan di tengah kemerosotan pariwisata yang disebabkan oleh wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Phnom Penh, Kamboja 23 Januari 2021. TRatusan tukang becak yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, terlihat santai di becak mereka selama pemutaran film khusus pada hari Sabtu, ketika sebuah bioskop dadakan bermunculan di halaman berumput di ibu kota Phnom Penh. REUTERS/Cindy Liu

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Kamboja pada Jumat, 30 April 2021, berkumpul di Ibu Kota Phnom Penh menuntut bantuan dari pemerintah. Mereka memprotes adanya distribusi bantuan yang tidak adil selama Kota Phnom Penh mengalami lockdown yang ketat, yang melarang masyarakat keluar rumah untuk hal yang tidak mendesak.

Otoritas memberlakukan lockdown pada Kota Phnom Penh dan kota-kota disekitarnya sejak 19 April 2021. Kebijakan itu dilakukan untuk mengendalikan penyebaran infeksi virus corona.

Sejak akhir Februari 2021, angka kasus positif Covid-19 di Kamboja mengalami kenaikan dari 500 kasus menjadi 12.641 kasus. Dari jumlah itu, ada 91 kasus positif Covid-19 yang berakhir dengan kematian.

“Orang-orang di desa saya belum menerima bantuan makanan, padahal ini sudah 10 hari,” kata Oum Sreykhouch, 25 tahun, buruh pabrik yang tinggal di distrik Meanchey.

Layanan makanan pesan-antar yang dioperasikan swasta masih beroperasi di Phnom Penh dan sekitarnya, namun pasar dan layanan jajanan makanan pinggir jalan, tutup. Kondisi ini membuat keluarga miskin kesulitan mendapatkan suplai makanan mengingat sebagian besar tidak mendapat pemasukan karena harus tinggal di rumah.

Advertising
Advertising

Pemerintah telah meminta masyarakat Kamboja agar mengajukan diri agar mendapat bantuan makanan. Beberapa keluarga di distrik Meanchey mengatakan mereka baru menerima satu paket beras 25 kilogram, satu dus mie instan dan ikan kaleng. Masih ada warga yang belum kebagian.

“Sudah cukup lama kami mendaftarkan agar mendapat donasi makanan. Saya tidak mampu membeli makanan, untuk itu saya meminta bantuan ,” kata Net Channy, 31 tahun, buruh pabrik.

Lemabga Amnesty International pada Jumat, 30 April 2021 memperingatkan lockdown di Kamboja telah mendorong krisis kemanusiaan dan HAM. Sekitar 294 ribu orang di Ibu Kota Phnom Penh berisiko mengalami kelaparan.

Baca juga: Gedung Pernikahan di Kamboja Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19

Sumber: Reuters

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

12 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

12 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

18 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

19 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya