Krisis Oksigen Bantuan untuk Pasien COVID-19 India Diprediksi Sampai Mei

Jumat, 30 April 2021 14:00 WIB

Orang-orang membawa tabung oksigen setelah diisi ulang di sebuah pabrik, di tengah penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) di Ahmedabad, India, 25 April 2021.[REUTERS / Amit Dave]

TEMPO.CO, Jakarta - Krisis oksigen bantuan di India belum akan selesai dalam waktu dekat. Dikutip dari kantor berita Reuters, para pelaku Industri memprediksi krisis oksigen bantuan masih akan berlanjut hingga paling cepat pertengahan Mei 2021. Setelah itu, mereka menyakini produksi dan distribusi oksigen bantuan akan lebih mulus.

Hal itu, menurut para pelaku industri yang enggan disebutkan namanya, disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah belum maksimalnya operasional pusat produksi oksigen bantuan serta belum siapnya infrastruktur distribusi untuk merespon demand yang tinggi.

Untungnya, bantuan medis mulai berdatangan. Bantuan dari Amerika, misalnya, tiba Jumat ini. Dikutip dari Channel News Asia, pesawat militer Super Galaxy mendarat dengan membawa tabung oksigen bantuan, regulator, rapid test kit, masker N95, oximeters, dan bahan baku vaksin. Khusus oksigen, Amerika membawa 400 tabung di pengiriman pertama ini.

"Hari ini kami dengan bangga mengirimkan bantuan pertama kami berupa perlengkapan oksigen, terapi, dan bahan baku vaksin," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken, Jumat, 30 April 2021.

Orang-orang mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen medis yang kosong untuk pasien COVID-19 di depan sebuah toko di New Delhi, India, Senin, 26 April 2021. Kelangkaan tabung oksigen terjadi di tengah lonjakan kasus harian di negara tersebut. Xinhua/Partha Sarkar


Pemerintah Amerika menegaskan bahwa mereka akan mengirimkan bantuan lagi dalam beberapa pekan ke depan. Janji mereka, bakal ada 1000 tabung oksigen bantuan, 15 juta masker N95, 1 juta rapid test kit, serta 30 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Menteri Luar Negeri India, Harsh Vardhan Shringla, menyebut ada 40 negara yang telah berkomitmen untuk membantu India melewati gelombang kedua pandeminya. Bantuan tersebut berupa pengiriman alat medis hingga vaksin.

Jika bantuan berupa oksigen ditotal, kata Shringla, India bakal menerima 550 alat produksi oksigen, 4000 oksigen konsentrator, 10.000 tabung oksigen bantuan, dan 17 tangki cryogenic.

Khusus vaksin COVID-19, Shringla menyatakan India juga akan menerima bantuan dari berbagai negara. Hal itu baik dosis vaksin ataupun bahan baku vaksin. Namun, Shringla tidak menyebutkan berapa jumlah bantuan yang bakal diterima.

Secara nasional, India baru menyuntikkan kurang lebih 150 juta dosis vaksin COVID-19 terhadap warganya. Angka tersebut setara 11,5 persen dari total populasi India yang mencapai 1,4 miliar penduduk. Adapun jumlah penduduk yang telah menerima dua dosis ada 25 juta orang.

Per berita ditulis, India mencatatkan 386.452 kasus baru dan 3.498 kematian dalam 24 jam terakhir. Total nasional, India memiliki 18,7 juta kasus dan 208 ribu kematian akibat COVID-19 berdasarkan data Worldometer.

Baca juga: Virus Corona, Jepang Berencana Kirim Bantuan ke India

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

14 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

14 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

16 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

6 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya