Pemerintah Sipil Myanmar Surati Interpol untuk Tangkap Jenderal Min Aung Hlaing

Sabtu, 24 April 2021 14:30 WIB

Zunar, kartunis Malaysia, yang mengkritik peristiwa di Myanmar lewat kartun. Foto/Zunar

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan sipil Myanmar, pemerintah persatuan nasional (NUG), meminta International Criminal Police Organization atau Interpol untuk menangkap pemimpin kudeta militer Jenderal Min Aung Hlaing atas kejahatan kemanusiaan terhadap Rohingya dan demonstran Myanmar.

U Lwin Ko Latt, menteri dalam negeri di pemerintah persatuan nasional (NUG), mengajukan kasus tersebut sebelum kedatangan pemimpin junta di Jakarta pada Sabtu untuk menghadiri KTT ASEAN, dilaporkan The Irrawaddy, 23 April 2021.

Dalam suratnya kepada Interpol, U Lwin Ko Latt mengatakan badan global dapat bekerja sama dengan polisi Indonesia untuk menangkap pemimpin kudeta tersebut saat dia berada di Jakarta pada Sabtu untuk KTT, menurut pernyataan NUG.

Ia mengatakan Min Aung Hlaing dituduh oleh misi pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2018 atas kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras terhadap Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Ia juga menyatakan bahwa panglima tertinggi melancarkan kudeta pada Februari dan bertanggung jawab atas 739 kematian dan penahanan lebih dari 3.000 orang pada 21 April.

Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu, 24 April 2021. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Advertising
Advertising

Panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu pukul 11.00 WIB. Ia disambut Duta Besar untuk RI Ei Ei Khin Aye dan Kepala Protokol Negara (KPN) Andy Rachmianto.

KTT ASEAN di Jakarta akan membahas situasi yang memburuk di Myanmar dan dampaknya bagi wilayah tersebut.

Selain Panglima Militer Myanmar, sejumlah pemimpin dan utusan dari negara-negara ASEAN lainnya juga telah tiba di Indonesia. Tiga pemimpin ASEAN yang tidak hadir di antaranya PM Thailand Prayuth Chan-o-cha, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan Presiden Laos Thongloun Sisoulith. Meski ketiga pemimpin negara tersebut tak hadir, mereka tetap mengirimkan delegasi ke Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan KTT ASEAN akan membahas soal krisis Myanmar, dan menyatakan bahwa KTT ASEAN semata diselenggarakan untuk kepentingan rakyat Myanmar.

Baca juga: Tiga Pemimpin Negara Tidak Hadiri KTT ASEAN Soal Krisis Myanmar

THE IRRAWADDY | TEMPO

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Polri Ajukan Red Notice ke Interpol Terhadap Dua Tersangka Kasus Ferienjob

7 hari lalu

Polri Ajukan Red Notice ke Interpol Terhadap Dua Tersangka Kasus Ferienjob

Polri mengajukan red notice kepada Interpol terhadap dua tersangka kasus dugaan perdagangan orang bermodus magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya