Pandemi COVID-19 Memburuk, PM India Narenda Modi Tak Inginkan Lockdown Nasional

Rabu, 21 April 2021 12:13 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi menerima dosis COVAXIN, vaksin Covid-19 yang dikembangkan dalam negeri oleh Bharat Biotech India dan Dewan Riset Medis India, di rumah sakit All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi , India, 1 Maret 2021.[Biro Informasi Pers India melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan pandemi COVID-19 yang terus memburuk telah membuat sistem kesehatan nasional kelimpungan. Terutama, kata ia, dalam hal ketersediaan oksigen, tempat perawatan di rumah sakit, serta obat-obatan. Walau begitu, ia belum terpikir untuk menerapkan lockdown COVID-19 secara nasional.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Modi menyebut lockdown adalah langkah terakhir untuk mengendalikan pandemi COVID-19 di India. Untuk saat ini, ia menyakini pandemi masih bisa ditangani dengan cara konvensional. Hal tersebut mulai dari penyediaan oksigen, obat-obatan, serta ruang perawatan tambahan.

"Situasinya masih terkendali beberapa pekan lalu. Sekarang gelombang kedua pandemi COVID-19 menyerang seperi badai. Pemerintah pusat dan negara bagian, termasuk swasta, berjuang bersama untuk meningkatkan persediaan dan distribusi oksigen medis," ujar Modi, Rabu, 21 April 2021.

Modi melanjutkan, meski dirinya belum berencana untuk menerapkan lockdown nasional, ia meminta warga untuk tetap bertahan di rumah. Menurutnya, itu salah satu langkah yang bisa diambil untuk menghindari pandemi COVID-19. Selain itu, Modi juga meminta warga untuk tidak panik ataupun menyebarkan kepanikan lewat berita-berita yang tidak benar.

"Kita harus menyelamatkan negeri ini dari lockdown. Saya membujuk negara bagian untuk menggunakan lockdown pada saat-saat terakhir saja dan fokuskan perhatian pada pengendalian di tingkat mikro," ujar Modi.

Pasien Covid-19 mendapatkan perawatan di bangsalrumah sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), di tengah penyebaran penyakit virus corona di New Delhi, India, 15 April 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]


Menurut laporan Al Jazeera, lockdown masih berlaku terbatas di India. Hanya beberapa wilayah saja yang menerapkannya. Salah satunya adalah Delhi, ibu kota dari India, di mana lockdown diterapkan untuk sepekan terdepan sejak Senin kemarin. Lockdown itu sendiri diterapkan untuk menekan penyebaran varian baru virus COVID-19 serta memberikan kelonggaran terhadap rumah sakit setempat.

Menurut keterangan pemerintah setempat, rumah sakit di Delhi hanya memiliki cadangan oksigen yang cukup untuk 8-24 jam pemakaian. Jika rumah sakit di Delhi, baik swasta maupun negeri, tak kunjung mendapat suplai oksigen baru, mereka khawatir situasinya akan kian buruk.

Secara statistik, per berita ini ditulis, India berada di posisi kedua negara paling terdampak oleh COVID-19. Posisi pertama masih dipegang oleh Amerika.

Dalam 24 jam terakhir, India mencatatkan rekor baru untuk jumlah kasus dan kematian harian yaitu 295.041 kasus serta 2000 kematian. Penambahan tersebut membuat India sekarang memiliki total15,6 juta kasus serta 182 ribu korban jiwa.

Sebelumnya, Narendra Modi beberapa kali menjadi sasaran kritikan masyarakat karena caranya dalam menangani pandemi COVID-19. Beberapa langkahnya yang dipertanyakan adalah menggelar kampanye pemilu dengan melibatkan puluhan ribu warga serta memperbolehkan warga Hindu untuk merayakan festival.

Baca juga: Inggris Masukkan India Dalam Daftar Merah COVID-19

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

16 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

1 hari lalu

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

3 hari lalu

Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

4 hari lalu

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

4 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

5 hari lalu

Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya