ASEAN Pastikan Krisis Myanmar Menjadi Perhatian Utama di KTT

Selasa, 20 April 2021 13:37 WIB

Sejumlah wanita membawa pot berisi bunga padauk saat menggelar aksi memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 13 April 2021. Padauk merupakan bunga nasional Myanmar. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretariat ASEAN memastikan krisis Myanmar akan menjadi topik pembahasan utama dalam KTT ASEAN yang berlangsung di Jakarta pada 24 April nanti. Hal tersebut menyusul situasi di Myanmar yang tak kunjung membaik serta bertambahnya sanksi untuk negeri seribu pagoda itu.

Sejak kudeta Myanmar berlangsung pada 1 Februari lalu, sejumlah negara ASEAN sudah berupaya untuk menyelesaikan krisis di sana secara diplomatis. Hal itu mengacu pada Piagam ASEAN yang melarang adanya intervensi akan masalah eksistensi nasional sebuah negara. Namun, situasi yang memburuk di Myanmar mendesak ASEAN untuk resolusi tegas.

"Pembahasan itu akan berlangsung di markas besar ASEAN di Jakarta pada Sabtu nanti. Protokol kesehatan dan keamanan ketat akan diterapkan karena situasi pandemi," ujar Asisten Direktur Hubungan Komunitas Sekretariat ASEAN, Romer Jr. Abad Arca, dikutip dari Reuters, Selasa, 20 April 2021.

Lebih lanjut, seperti apa susunan kedatangan delegasi tiap negara belum diketahui. Myanmar dikabarkan bakal diwakili langsung oleh Panglima Militer sekaligus dalang kudeta Myanmar, Min Aung Hlaing. Kementerian Luar Negeri Brunei, yang bertugas untuk memimpin jalannya KTT ASEAN kali ini, enggan berkomentar.

Tangkapan layar dari siaran televisi pemerintah Myanmar mulai 3 Februari 2021 menunjukkan Jenderal Min Aung Hlaing berbicara selama pertemuan. [MRTV / Handout melalui REUTERS]


Selain Min Aung Hlaing, delegasi pemerintahan tandingan di Myanmar juga dikabarkan akan hadir di KTT ASEAN. Pemerintahan tandingan itu, yang bernama National Unity Government, dibentuk oleh pejabat dan anggota parlemen dari partai bentukan Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi. Belum diketahui apakah mereka akan benar-benar diundang dan siapa yang bakal mewakili.

Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon meminta ASEAN untuk memanfaatkan kedatangan Min Aung Hlain sebaik mungkin untuk penyelesaian krisis Myanmar. Menurutnya, perlu ada respon yang solid dan kollektif untuk menyelesaikan situasi di Myanmar dan membujuk Min Aung Hlaing adalah salah satu langkah pertama yang harus dilakukan.

"ASEAN harus menegaskan kepada Militer Myanmar bahwa situasi saat ini sungguh darurat, bahkan terlalu darurat untuk bisa disebut urusan internal saja," ujar Ban Ki-Moon, dikutip dari kantor berita Reuters.

Di Myanmar, situasi belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Warga masih aktif menggelar aksi unjuk rasa untuk menentang kudeta yang berlangsung pada 1 Februari lalu. Di sisi lain, Militer Myanmar juga aktif membantai warga-warga yang melakukan perlawanan.

Menurut laporan Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, total ada 737 orang yang tewas selama kudeta Myanmar berlangsung. Adapun jumlah warga yang telah ditangkap, di mana salah satunya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, mencapai 3.229 orang.

Baca juga: Pemerintah Sipil Myanmar Minta Diundang ke Jakarta

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

18 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

2 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

7 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

7 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

7 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

7 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya