Ant Group Diduga Ingin Singkirkan Jack Ma Demi Hindari Tekanan Pemerintah

Minggu, 18 April 2021 13:53 WIB

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS

TEMPO.CO, - Raksasa teknologi keuangan, Ant Group, dikabarkan berusaha menyingkirkan Jack Ma dari perusahaan demi mengurangi tekanan dari pemerintah Cina. Menurut laporan Reuters, Ant Group sedang mencari-cari cara agar Jack Ma menjual sahamnya dan menyerahkan kendali perusahaan.

Seorang sumber yang dekat dengan pemerintahan dan dua orang yang memiliki hubungan dengan perusahaan mengatakan kepada Reuters jika pihak Ant Group telah bertemu dengan regulator bisnis Cina. Dalam pertemuan itu, pihak pemerintah memberi isyarat bahwa menyingkirkan Jack Ma bisa mengurangi pengawasan negara terhadap perusahaan.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Ma menawarkan menyerahkan sebagian saham Ant kepada pemerintah Cina pada November tahun lalu.

Advertising
Advertising

Pejabat dari bank sentral, People's Bank of China (PBOC), dan regulator keuangan China Banking and Insurance Regulatory Commission (CBIRC) mengadakan pembicaraan antara Januari dan Maret dengan Ma dan Ant secara terpisah. Kemungkinan keluarnya Jack Ma dari perusahaan menjadi topik pembicaraan.

Juru bicara Ant Group membantah bahwa pernah mempertimbangkan untuk melakukan divestasi saham milik Jack Ma. "Divestasi saham Tuan Ma di Ant Group tidak pernah menjadi subjek diskusi dengan siapa pun," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Ahad, 18 April 2021.

Belum diketahui apakah nantinya Ant Group dan Jack Ma akan melanjutkan pembahasan divestasi saham ini. "Perusahaan berharap saham Ma, yang bernilai miliaran dolar, dapat dijual kepada investor yang ada di Ant atau afiliasi e-commerce Alibaba Group Holding Ltd tanpa melibatkan entitas eksternal," kata salah satu sumber yang berhubungan dengan perusahaan.

Namun sumber kedua yang juga memiliki hubungan dengan perusahaan mengatakan bahwa selama diskusi dengan pemerintah, Jack Ma diberitahu bahwa dia tidak akan diizinkan untuk menjual sahamnya kepada entitas atau individu yang dekat dengannya . Opsi lain adalah mentransfer sahamnya ke investor Cina yang dekat dengan pemerintah. "Setiap langkah akan membutuhkan persetujuan pemerintah Cina," kata kedua sumber.

Juru bicara Ant Group tidak memberikan komentar apapun dari Ma. Adapun Alibaba mengembalikan pertanyaan ke Ant. Kantor Jack Ma pun tidak menanggapi permintaan komentar Reuters melalui Ant. Kantor Informasi Dewan Negara, PBOC, dan CBIRC, juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Hubungan Jack Ma dan pemerintah Cina pernah menjadi sorotan pada awal tahun ini. Jack Ma sempat menghilang usai mengkritik sistem regulasi keuangan Cina.

Baca juga: Pemerintah Cina Hapus UC Browser Milik Alibaba Group dari App Store

Sumber: REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

12 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

20 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

21 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

3 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

3 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya