Raul Castro Turun Tahta, Menyerahkan Partai Komunis Kuba ke Generasi Muda

Sabtu, 17 April 2021 12:00 WIB

Mantan Presiden Raul Castro, menyampaikan pidato saat Miguel Diaz-Canel sebagai Presiden baru Kuba di Majelis Nasional Kub, Havana, Kuba, 19 April 2018. (Ramon Espinosa/Pool via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memimpin selama enam dekade bersama kakaknya, Fidel Castro, Raul Castro (89) akhirnya mengundurkan diri dari Partai Komunis Kuba. Hal tersebut sesuai janjinya di tahun 2018 lalu, ketika menyerahkan posisi presiden, di mana ia berkata akan menyerahkan kepengurusan Partai Komunis Kuba juga dalam tiga tahun.

Dikutip dari kantor berita Reuters, hal tersebut disampaikan Castro dalam Kongres Partai Komunis Kuba yang berlangsung per Jumat kemarin, 16 April 2021. Adapun Raul Castro menyerahkan kepengurusan pada kader Partai Komunis Kuba dari generasi muda.

"Kepengurusan dan kepemimpinan baru akan terdiri atas loyalis-loyalis partai dengan puluhan tahun pengalaman, penuh gairah, serta semangat anti-imperialis," ujar Castro.

Sebagai catatan, Castro sudah lama merencanakan pergantian kepengurusan Partai Komunis Kuba. Walaupun ia baru menyatakan bakal mundur pada 2018 lalu, saat menyerahkan posisi presiden ke Miguel Diaz-Canel, proses transisi sudah dimulai sejak tahun 2016.

Dalam kongres partai lima tahunan itu, Castro menyatakan sudah saatnya kepengurusan partai diperbarui. Menurutnya, Partai Komunis Kuba tidak bisa terus-terusan dipimpin generasi lama yang bertarung di Sierra Maestra pada 1959 untuk menggulingkan diktator sokongan Amerika.

Meski mundur, Castro memastikan loyalitas dan pengabdiannya terhadap Havana tidak akan luntur. Ia mengklaim akan selalu siap turun gunung jika tanah air, revolusi, dan sosialisme terancam.

"Saya percaya terhadap kekuatan dan semangat yang dimiliki oleh kompatriot saya," ujarnya menegaskan kembali kepercayaannya terhadap generasi baru Partai Komunis Kuba.

Generasi lama Kuba menyatakan bakal merindukan Castro. Namun, mereka mengakui bahwa sudah waktunya tongkat estafet diserahkan kepada generasi baru karena zaman sudah berubah. "Ini tahapan baru," ujar warga Kuba, Maria del Carmen Jiminez, 72 tahun.

Selama memimpin Kuba, Castro dikenal memperjuangkan reformasi sosial dan ekonomi di sana yang sayangnya tidak semudah harapan. Ia menginginkan Kuba yang lebih terbuka usai mendapatkan pucuk kepemimpinan dari kakaknya, FIdel Castro. Adapun ia pernah mengatakan bahwa Kuba siap untuk membangun hubungan baru dengan Amerika usai Joe Biden terpilih menggantikan Donald Trump.

Joe Biden sendiri pernah berkata bahwa Amerika akan menarik sejumlah sanksi yang dijatuhkan ke Kuba. Namun, administrasinya menyatakan hal itu bukan prioritas.

Baca juga: Mengenai Lada di Kuba, Mobil Sedan Warisan Era Uni Soviet

ISTMAN MP | REUTERS





Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

6 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

6 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

6 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

7 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya