Dilengserkan Junta Militer, Mantan Dubes Myanmar Sempat Tinggal di Mobil

Kamis, 15 April 2021 21:00 WIB

Duta Besar Myanmar Kyaw Zwar Minn keluar dari mobilnya saat dikunci dari luar oleh Wakilnya di luar Kedutaan Besar Myanmar di London, Inggris, 8 April 2021. REUTERS/Toby Melville

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Dubes Myanmar di Inggris, Kyaw Zwar Min, terancam tak memiliki tempat tinggal lagi. Sejak dilengserkan oleh junta militer untuk kemudian digantikan oleh loyalisnya, Kyaw Zwar Min kehilangan segala hak istimewa yang sempat ia miliki sebagai dubes termasuk tempat tinggal.

Dikutip dari Channel News Asia, Kyaw Zwar Min berpotensi diusir dari tempat inggalnya oleh junta militer pekan ini. Kyaw Zwar Min mengaku belum tahu akan tinggal di mana. Adapun dirinya berkata sempat bermalam di mobil pada hari ia dilengserkan dari posisi dubes.

"Namun saya tidak begitu saja akan pergi. Saya akan mencoba bertahan meski ada perintah saya harus segera pergi," ujar Kyaw Zwar Min dari balik pagar tempat tinggalnya, Kamis, 15 April 2021.

Ditanyai apa rencana ia ke depannya, Kyaw Zwar Min menjawab belum tahun. Ia berkata, apapun bisa terjadi dalam beberapa waktu ke depan karena dirinya pun dilengserkan secara tiba-tiba. Namun, ia mempertimbangkan kemungkinan meminta bantuan kepada Pemerintah Inggris.

"Siapa yang tahu apa yang bakal terjadi. Terakhir kali mereka mengambil alih kedubes, itu tanpa peringatan apapun. Saya harus hati-hati," ujar Kyaw Zwar Min.

Duta Besar Myanmar Kyaw Zwar Minn berdiri di depan gedung kedutaan setelah dikunci dari luar oleh Wakilnya di luar Kedutaan Besar Myanmar di London, Inggris, 8 April 2021. Empat sumber diplomatik yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Wakil Duta Besar Chit Win telah mengambil alih sebagai kuasa hukum. Dia dan atase militer tidak mengizinkan Kyaw Zwar Minn masuk ke kantornya. REUTERS/Toby Melville


Diberitakan sebelumnya, Kyaw Zwar Min dilengser dari posisinya karena ia menentang kepemimpinan junta militer di Myanmar. Sebagaimana diketahui, Militer Myanmar pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing melakukan kudeta pada 1 Februari lalu dan menculik/ menangkap sejumlah pejabat pemerintah termasuk Penasihat Negara Aung San Suu Kyi.

Saat masih menjadi dubes, Kyaw Zwar Min beberapa kali mendesak Militer Myanmar untuk segera membebaskan para tahanan politik termasuk Aung San Suu Kyi. Hal itu belakangan memicu pemecatannya dan ia digantikan oleh deputinya sendiri yang loyalis junta militer.

Per berita ini ditulis, situasi di Myanmar sendiri belum membaik. Jumlah korban dan tahanan bertambah menjelang pelaksanaan perayaan tradisional, Thingyan. Menurut data Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, kurang lebih ada 700 korban jiwa dan 3000 tahanan sejak kudeta Myanmar dimulai.

Situasi itu berpotensi memburuk. Kelompok etnis bersenjata mulai turun tangan untuk berperang dengan personil Militer Myanmar. Oleh beberapa pakar, hal itu bisa membawa Myanmar ke krisis yang lebih dalam berupa perang sipil.

Baca juga: Militer Myanmar Tembaki Tenaga Medis, Satu Orang Tewas

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

5 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

7 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

7 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya